Kehadiran Jokowi hadirkan mekanisme baru, invisible hand
Sudaryanto meramalkan, situasi politik Indonesia akan panas dingin hingga 2020.
Pengurus Pergerakan Kebangsaan (PK) Sudaryanto mengatakan, 'Jokowi effect' telah mengakhiri era politik Islam di Tanah Air. Hal itu dia kemukakan dalam diskusi DPP PGK, Jl Tebet Timur Dalam Raya No. 43, Jakarta Selatan.
Dalam diskusi bertajuk Jalan Baru Politik Indonesia, Pancasila Sebagai Karakter Negara, dia menilai Pemilu 2014 menunjukkan perubahan rumus-rumus politik ke depan. Situasi politik Indonesia ini akan panas-dingin sampai 2020.
"Ini juga memunculkan berakhirnya Islam politik. Mereka (media massa) menaikkan tampilan ustaz selebritis yang lucu, menarik dan hingar-bingar. Kemudian dinaikkan ke puncak dan dijatuhkan lagi, tak peduli fatwa kiai," kata dia, Senin (14/4).
Dia menambahkan, partai politik harus sadar dan merubah mekanisme politik lama. Pemilu 2014 membuktikan tidak bekerjanya mekanisme itu.
"Jokowi bukti bekerjanya mekanisme baru dalam bentuk invisible hand," ujar dia.
Ini menurutnya juga akibat gelombang kapitalisme ke-2. Dulu, landasan material globalisasi ke-1 dengan revolusi industri, sekarang gelombang ke-3 revolusi informasi.
"Tokoh nasionalis juga akan mengalami jatuh bangun, Jokowi paling lama usianya 5 tahun. Sama dengan usia handphone yang akan terus berganti di era konsumen ini," pungkas dia.