Kemarin tak butuh, kini Ahok minta izin PDIP mau pinang Djarot
Ahok sempat mengucap tak perlu lagi dukungan PDIP, sebab telah mendapat dukungan dari Golkar, NasDem dan Hanura.
Dinamika politik jelang Pilgub DKI 2017 makin menarik dinanti. Kini bakal calon petahana Basuki T Purnama (Ahok) kembali mesra dengan PDIP.
Padahal, Ahok sempat mengucap tak perlu lagi dukungan PDIP. Sebab telah mendapat dukungan dari Golkar, NasDem dan Hanura.
Pernyataan Ahok ini pasca bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi di penutupan Rapimnas Goljar akhir Juli lalu. Ucapan Ahok yang kemudian membuat sejumlah pengurus PDIP berang.
"Enggak dong, kita enggak nunggu. Kita udah fix tiga kan (Hanura, NasDem dan Golkar)," jelas dia kala itu.
Kini semuanya berubah hanya dalam waktu kurang dari satu bulan. Ahok pada 17 Agustus lalu mengunjungi markas DPP PDIP.
Hanya saja, dia mengklaim kunjungan ini tidak untuk mendapatkan restu PDIP. Akan tetapi, hanya ingin meminta izin pinang Djarot Saiful Hidayat maju Pilgub DKI sebagai cawagubnya.
Ahok menjelaskan maksud utama menemui Megawati Soekanorputri. Menurut Ahok, kedatangannya untuk menyampaikan keinginannya meminang Djarot menjadi calon wakil gubernur di Pilgub DKI 2017.
"Saya minta Pak Djarot. Kan kalau minta Pak Djarot harus minta izin PDIP. Makanya Pak Djarot ajak saya ngomong ke DPP," jelas Ahok.
Menurut Ahok, dirinya sejak awal merasa cocok dengan gaya kepemimpinan mantan Wali Kota Blitar tersebut.
"Saya sampai, saya sampaikan, dari dulu kan saya mau Djarot, dari awal nih, saya kepingin Djarot. Termasuk waktu (mengumpulkan) KTP, juga Djarot kan," ucapnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyebut pertemuannya dengan Megawati ingin melaporkan dirinya akan maju melalui jalur partai politik di Pilkada. Sebelumnya, Ahok sudah bertemu Megawati tapi tidak secara resmi.
"Saya sudah lapor Ibu (Megawati) secara pribadi, tapi secara ketua umum belum lapor, saya sampaikan, sekarang saya sudah pakai partai nih. Saya masih berpikir, yang paling cocok mendampingi saya adalah Djarot sekarang. Nah sekarang PDIP bisa tidak ikut sama tiga partai, saya minta Djarot. Kan Djarot orang PDIP," jelas Ahok.
Baca juga:
Ini alasan PDIP tak segera tunjuk Cagub dan Cawagub DKI Jakarta
Militansi kader partai diragukan jika PDIP usung Ahok jadi Cagub DKI
Hasto sebut hubungan PDIP dan Ahok kini positif
Sindir Saefullah, Ahok tantang melawan terang-terangan jika tak puas
Ahok soal video PDIP: Lagunya aku dengar enak, kayak pantun gitu ya
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).