Ketika survei mencuatkan nama Luhut di tengah keterpurukan Golkar
Di bawah kepemimpinan Setnov, banyak pihak meragukan Partai Golkar akan kembali meraih kepercayaan publik.
Nama Luhut Pandjaitan menjadi sorotan dalam Munaslub Golkar yang baru saja kelar. Bagaimana tidak, Luhut datang langsung ke arena Munaslub dengan mengaku membawa pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Buat presiden, siapa saja (Ketum Golkar terpilih) enggak masalah. Hanya beliau (Jokowi) tidak nyaman kalau rangkap-rangkap jabatan," kata Luhut di arena Munas, Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5).
Dengan kata lain, presiden tidak ingin Ade Komarudin (Akom), yang kini menjadi ketua DPR, menjabat ketua umum Partai Golkar. Semua tahu, Akom gagal dalam perebutan kursi Golkar-1, yang akhirnya dimenangkan Setya Novanto (Setnov).
Di bawah kepemimpinan Setnov, banyak pihak meragukan Partai Golkar akan kembali meraih kepercayaan publik. Namun, di tengah keterpurukan partai beringin tersebut, nama Luhut justru ‘harum’.
Setidaknya itulah hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI).
"Dari survei Mei 2016, dukungan publik terhadap partai ini hanya mencapai 10,8 persen. Partai ini selisih 10 persen dengan PDIP yang berada pada angka 21,5 persen," kata Peneliti LSI Ardian Sopa, di kantor LSI Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur, kemarin.
Menurut dia, dukungan publik terhadap partai beringin ini memang masih berada di urutan kedua. Namun jaraknya semakin jauh dengan PDIP. Sebaliknya, posisi Golkar semakin dekat dengan posisi ketiga, yaitu Partai Gerindra (9,8 persen).
Menurut survei, kemerosotan elektabilitas Golkar juga diikuti oleh para kadernya. Namun, menurut peneliti LSI, Ardian Sopa, menilai politisi Golkar yang memiliki elektabilitas paling tinggi dibandingkan dengan kader lainnya adalah Luhut Pandjaitan.
"Dia (Luhut) masih di bawah lima persen. Kalau dibandingkan elektabilitas paling tinggi itu masih dimiliki Presiden Joko Widodo (Jokowi) 45 persen dan Prabowo di angka 20 persen," ujar Ardian.
Dia bahkan mengakui Luhut memiliki potensi membawa Golkar menang di Pemilu 2019. Hal tersebut dikarenakan Luhut sekarang ini telah mengakomodir program Pemerintahan Joko Widodo.
"Luhut itu sosok branding baru di partai Golkar. Jadi dia dinilai sosok paling potensial membawa Golkar menjadi pemenang Pemilu capres ke depannya," ucap dia.
Baca juga:
Golkar masuk 'perangkap politik' di bawah kepemimpinan Setya Novanto
Akom mendadak mundur lawan Setnov, takut digusur dari Ketua DPR
JK kalah dari Luhut soal ketum Golkar
Akom tak hadir penutupan Munaslub, ini kata panitia penyelenggara
Ini pesan pemerintah buat Partai Golkar pimpinan Setya Novanto
Idrus Marham jadi sekjen Golkar, Nurdin Halid ketua harian
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.