Ketua MPR Duga Prabowo Dipilih Jadi Menteri Demi Stabilitas Pemerintahan 5 Tahun
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menilai, Jokowi memilih Prabowo sebagai menteri demi stabilitas pemerintahan lima tahun mendatang.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo angkat bicara soal masuknya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di jajaran calon menteri kabinet Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menduga, Jokowi memilih Prabowo sebagai menteri atas nama stabilitas pemerintahan untuk lima tahun mendatang.
"Saya kira apa yang muncul hari-hari ini, termasuk Pak Prabowo, merupakan rekonsiliasi politik yang ingin diciptakan Pak Jokowi untuk stabilitas pemerintahan lima tahun mendatang," ujar Bamsoet di Kompleks, Jakarta Pusat, Selasa (22/10).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
Bamsoet menyebut rekonsiliasi sesungguhnya sudah terjadi di parlemen. Ini bakal diperkuat di lingkaran pemerintah dengan masuknya Prabowo di jajaran kursi menteri.
Politikus Golkar itu menyebut check and balance tidak bakal memburuk. Kendati Gerindra, partai yang sebelumnya oposisi, bergabung dengan pemerintah. Bamsoet percaya, koalisi tetap akan kritis kepada pemerintah.
"Saya yakin tidak menghilangkan kekritisan terhadap pemerintah. Karena yang dikritik kan bukan presiden, tapi kebijakan dan langkah-langkah para menteri. Justru kita berharap para menteri ke depan bekerja lebih keras lagi agar presiden tidak dikritik di parlemen," jelasnya.
Dia berharap, Prabowo yang akan menempati kursi menteri pertahanan bakal membuat Indonesia memiliki pertahanan yang disegani. Menurutnya, Prabowo banyak didukung menjadi Menhan.
"Diharapkan Indonesia ke depan memiliki pertahanan yang kuat dan bisa disegani di Asia dan global, kata dia.
Baca juga:
Bakal Jadi Menhan, Ini Kritik Prabowo Saat Debat dengan Jokowi soal Pertahanan RI
Jokowi Kembali Panggil Calon Menteri ke Istana Hari Ini
Waketum Gerindra Sebut Posisi Prabowo Jika Jadi Menhan Cocok Dengan Konsep Partai
Gerindra: Jokowi Perintahkan Prabowo Sebut Diminta Jadi Menhan
PKS Soal Prabowo Masuk Kabinet: Kemarin Jadi Kompetitor, Sekarang Jadi Pembantu
Dahnil Ungkap Alasan Prabowo Bersedia Menjadi Menhan