Ketua ormas sayap PDIP deklarasi diri sebagai bakal cawagub Jateng
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Nelayan Tani Indonesia (Ganti) Jawa Tengah (Jateng) Widhi Handoko Jumat (26/5) mendeklarasikan diri untuk maju sebagai bakal calon wakil gubernur (cawagub) Jateng di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018 mendatang.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Nelayan Tani Indonesia (Ganti) Jawa Tengah (Jateng) Widhi Handoko Jumat (26/5) mendeklarasikan diri untuk maju sebagai bakal calon wakil gubernur (cawagub) Jateng di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018 mendatang.
Widhi mengaku telah mendapatkan izin dari Ketua DPP Ganti Rochmin Dahuri yang juga merupakan pengurus DPP PDI Perjuangan. Selain itu dia mengklaim didukung 35 DPC Ganti di Jateng.
"Saya sudah mendapatkan izin untuk mendeklarasikan sebagai personal, maju sebagai calon wakil gubernur Jawa Tengah. Karena saya sebagai ketua Ganti maka tentunya kami maju mendapat izin dari DPP Ganti sekaligus DPP PDI Perjuangan," tegas Widhi Handoko saat deklarasi di Hotel Gumaya, Jalan Gadjahmada, Kota Semarang, Jateng Jumat (26/5).
Melalui deklarasi ini, Widhi mengungkapkan jika PDIP mempunyai kader di organisasi sayap yang berkembang dan siap sewaktu-waktu untuk ikut memimpin di wilayah Jateng.
"Secara singkat kami sampaikan, tampilnya kader sayap dari PDI Perjuangan adalah menunjukkan PDI Perjuangan mempunyai kader PDI Perjuangan dalam Pilkada di Jateng. Kedua, partai telah siapkan kadernya melalui sayap, sebagai wadah dan seleksi atau uji kompetensi, arahnya adalah untuk tumbuh berkembangnya kader yang ada. Contohnya kader sayap partai," terang Widhi yang juga dosen magister hukum Undip Semarang ini.
Siapapun cagub dari PDI Perjuangan, Widhi Handoko menyatakan siap untuk mendampingi dan berpasangan guna bertarung di Pilgub Jateng 2018.
"Perjuangan membuktikan petani dan nelayan Jateng menunjukkan konsistensi jika ormas Ganti hadir dalam Pilkada Jateng. Sekalipun kehadiran terpanggil untuk mendampingi, saya ditargetkan dan menargetkan diri untuk maju di Jateng 2. Siapapun yang jadi Jateng 1 (Calon Gubernur) siap untuk mendampingi calon gubernur siapapun sebagai cagub di Pilkada Jateng yang telah ditetapkan oleh partai," ujarnya.
Widhi Handoko menyatakan, bagi dirinya munculnya sosok Bupati Kudus Mustofa dan calon incumbent Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunjukkan jika PDI Perjuangan mempunyai banyak kader yang berkualitas. Soal siapa yang pantas mendampinginya pada pertarungan Pilgub 2018 mendatang, Widhi menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Tentunya semakin banyak kader partai berkompetensi, tentunya banyak kader PDI Perjuangan berpotensi jadi pemimpin. Menurut kami sudah digariskan partai sebagai kader partai adalah mengikuti tegak lurus dari arahan Ketum (Megawati Sekarnoputri). Kita ikuti saja. Kader partai bukan pegawai partai tetapi sebagai petugas partai. Selain muncul kedua nama orang tersebut, saya yakin bahkan nati akan tambah. Mustofa dan Ganjar adalah kader partai pantas mencalonkan diri mereka," bebernya.
Ketua DPP Ganti Dadang Nishal, yang juga anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bengkulu yang ikut hadir saat deklarasi menjelaskan jika saat bertarung di Pilkada manapun dibutuhkan modal 3 poin.
"Deklarasi harus berlanjut dan tidak hanya berhenti disini saja. Ada tiga pint dalam pertarungan Pilkada yang penting; strategi, sinergi dan optimalisasi," ujarnya.
Dadang yang hadir mewakili Ketua Umum DPP Ganti Rochmin Dahuri menilai untuk strategi sosok Widhi Handoko sudah mempunyai modal sebagai tokoh akademisi di Undip Semarang.
"Strategi, akan dibangun Pak Widhi yang sudah mempunyai modal. Komunitas akademi, mahasiswa, notaris dan universitas modal bagus. Untuk 2015 sudah mulai Juni sampai Oktober dari penjaringan dan penyaringan. Minggu pertama Oktober penyaringan akan ada penyaringan dari partai," terangnya.
Dadang menambahkan, pendeklarasian Widhi Handoko sebagai Cawagub Pilgub Jateng nanti akan berlanjut pula dengan pendaftaran dan tahapan seleksi PDI Perjuangan yang secara terbuka. Selain Widhi Handoko, akan ada calon-calon lain nantinya yang akan muncul. Pasalnya, untuk konteks Pilkada PDI Perjuangan merupakan partai terbuka menerima pendaftaran calon pemimpin daerah.
"Partai merupakan gerakan rakyat Indonesia. Konteks pilkada, PDI Perjuangan partai terbuka. Pendaftaran untuk calon (kepala daerah) sudah mulai dibuka mulai dari sekarang. Ada tahapan, survei, psikotes, verifikasi. Tahapan harus dilalui para calon. Kita stok banyak. Selain itu, dari eksternal, animo masyarakat juga lebih tinggi pada partai kita," pungkasnya.