Ketum NasDem Soal Koalisi dengan Golkar: Kita Coba Bisik-Bisik Dulu Lah
Untuk membangun koalisi NasDem dan Golkar harus ada kesepakatan awal dan menyatukan pikiran. Paloh mengatakan, kesepakatan itu harus dibangun dengan pendekatan informal.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi ajakan Partai Golkar untuk membentuk koalisi alumni partai beringin. Sebagai teman, Paloh mengatakan, akan duduk bersama dengan Golkar untuk membahas rencana koalisi.
"Nanti ini kita lihat, nanti kita coba bisik-bisik dulu lah. Kita duduk, saya bisa duduk secara pertemanan," ujar Paloh di Jakarta Pusat, Kamis (28/10).
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Ia mempertanyakan komitmen Golkar untuk membangun koalisi dengan NasDem. "Golkar mau nggak?, kan belum tentu," ucapnya.
Untuk membangun koalisi NasDem dan Golkar harus ada kesepakatan awal dan menyatukan pikiran. Paloh mengatakan, kesepakatan itu harus dibangun dengan pendekatan informal.
"Ini enggak bisa diformalkan semata-mata, harus ada kesepakatan awal dan kesepakatan awal itu digagas dengan pendekatan-pendekatan yang bersifat informal," ujarnya.
"Nah itu harus dimulai dari situ, menyatukan dulu pikiran, apa yang terbaik," pungkas Surya.
Diberitakan, Partai Golkar membuka pintu koalisi dengan partai manapun. Salah satunya dengan partai-partai pecahan atau alumni dari Partai Golkar.
"Jadi siapa saja kita masih terbuka ya apalagi kita pernah memang punya sejarah bersama misalnya dengan partai-partai tadi dulu pernah bersama sama di Golkar," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia pada seminar daring nasional bertajuk 'Dua Dasawarsa Kemenangan Golkar 2004-2024', Sabtu (16/10).
Baca juga:
Syarief Hasan: Penghapusan Presidential Threshold Meningkatkan Kualitas Demokrasi
Gerindra Sebut Ajukan Prabowo di Pilpres 2024 Sudah Tepat karena Favorit Milenial
Sekjen PDIP: Ada yang Ingin Pecah Belah Partai, Tak Sabar soal Capres-Cawapres
PKB Dorong 3 Paslon di Pilpres 2024: 2 Poros Picu Politik Identitas
Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Didukung Milenial, Tepat Didorong Kembali Nyapres
Spanduk di UMKM Dinilai Strategi Airlangga agar Lebih Dikenal Masyarakat Kecil