Ketum PAN janji perjuangkan nasib pengemudi ojek online
Ketua MPR Zulkifli Hasan berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan untuk pengemudi ojek online. Dia yang juga Ketum PAN memerintahkan partainya untuk perhatikan nasib pengemudi ojek online.
Ketua MPR Zulkifli Hasan berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan untuk pengemudi ojek online. Dia yang juga Ketum PAN memerintahkan partainya untuk perhatikan nasib pengemudi ojek online.
"Baik sebagai Ketua MPR maupun Ketua Umum PAN, Saya siap memfasilitasi keadilan untuk pengemudi ojek online. Di DPR, Fraksi PAN juga akan perjuangkan tarif yang lebih adil, manusiawi dan menguntungkan untuk pengemudi ojek online," kata Zulkifli, Kamis (25/10).
-
Mengapa Zulkifli Hasan merasa PAN layak menjadi pemenang di Pemilu 2024? "Kalau lihat malam ini wajar PAN menjadi pemenang pemilu, layak, pantas. Kader PAN punya talenta. Oleh karena itu, mari kita songsong kemenangan PAN di Pemilu 2024," ujar Zulhas dalam sambutannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
-
Kapan KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Nasional? Pada 6 November 1972, KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 064/TK/Tahun 1972.
-
Mengapa Zulkifli Hasan menekankan pentingnya UMKM? Mendag Zulhas menjelaskan sektor UMKM memiliki peran strategis dan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara. “UMKM menopang masa depan ekonomi Indonesia, kenapa? Karena 64% bisnis di Indonesia berasal dari UMKM, Kuncinya UMKM maju, ekonomi maju.” jelas Zulhas.
-
Bagaimana Zulkifli Hasan mendorong perkembangan UMKM? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce."Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak," tambah Zulkifli Hasan.
-
Mengapa Mendag Zulkifli Hasan setuju dengan pembentukan kelompok kerja dengan Singapura? “Saya setuju dan mendukung inisiatif dibentuknya kelompok kerja tersebut karena volume perdagangan Indonesia dengan Singapura yang cukup besar serta sebagai tetangga dekat dalam lingkup ASEAN,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Kapan Teuku Muhammad Hasan menjabat sebagai Gubernur Sumatera? Kemudian pada tanggal 22 Agustus 1945, Teuku Muhammad Hasan diangkat menjadi Gubernur Sumatera I dengan ibukota Medan.
Hal itu disampaikan Zulkifli Hasan saat menerima curhat dan pengaduan Pengemudi Ojek Online yang tergabung dalam Masyarakat Ojek Online Indonesia (MOSI).
Mereka diterima langsung Zulkifli Hasan di ruang kerjanya Lantai 9 Nusantara III Senayan.
Pengemudi Ojek Online yang tergabung dalam Grab maupun GO-JEK ini mengeluhkan tarif yang terlalu murah serta potongan pajak tanpa dasar hukum yang jelas.
"Kami sudah mengadu kemana mana pak, ke Kementerian ke Istana juga. Buntu dan enggak ada hasil. Sekarang harapan kami tinggal di MPR. Karena itu kami datang ke sini karena percaya pada beliau pak Zulkifli Hasan," ungkap Danny Stephanus, Koordinator Masyarakat Ojek Online Indonesia.
Aspirasi lain disampaikan mantan pengemudi Ojek Online Ahmad Syafi'i. Ia mengeluhkan minimnya peran pemerintah dalam mengatur tarif, sehingga aplikasi menerapkan tarif rendah.
"Bayangkan pak sekarang kami dihitung Rp 1.300 per 1 km. Itu sudah habis sama bensin dan enggak ada keuntungan. Belum lagi potongan pajaknya pak," kata Syafi'i.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan juga sampaikan pentingnya pengemudi ojek online ini memiliki payung hukum yang jelas.
"Kalau Komunitas Ojek Online belum punya penasihat, belum ada bapak angkat, saya siap ikut membantu perjuangan teman-teman," tutupnya.
Baca juga:
Sambangi MPR, ojek online sampaikan keluhan dan minta Zulkifli jadi bapak angkat
Ketua DPR dan MPR nilai penangkapan Bupati Cirebon akibat ongkos politik tinggi
Peluncuran buku Ketua DPR
Zulkifli Hasan andalkan taktik gerilya untuk raup suara PAN dan Prabowo
Zulkifli soal survei kasus hoaks Ratna: Prabowo tidak sengaja tapi dibohongi
Ketum PAN soal politisi 'sontoloyo': Kalau itu tidak Pak Jokowi banget