Ketum PPP: Insya Allah Demokrat akan bergabung dukung Jokowi di Pilpres 2019
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengaku sempat bertemu dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Pria yang akrab disapa Rommy itu pun yakin SBY akan merapat ke Jokowi di Pilpres 2019.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengaku sempat bertemu dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Pria yang akrab disapa Rommy itu pun yakin SBY akan merapat ke Jokowi di Pilpres 2019.
Dia menuturkan, dalam pertemuan itu sempat mengajak SBY untuk masuk ke dalam koalisi pemerintah dan memberikan dukungan untuk Jokowi.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
"Pak SBY politisi yang sangat senior, pernah menjadi Presiden kita dan tahu kapan akan memutuskan. Sebagai koalisi pemerintah, ajakan itu tetap saya sampaikan dan saya menghargai sikap-sikap politik Pak SBY. Kalau nanti pun akan merapat ke Pak Jokowi, tentu itu akan menambah kekuatan. Karena tahun 2014 itu kan abstain bersikap. Saya berharap Pilpres 2019 ini bersikap," ucap Romi di ruang Fraksi PPP DPR RI, Jakarta, Rabu (4/4).
"Dan feeling saya dan keyakinan saya, Pak SBY memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi dan Insya Allah Demokrat akan bergabung," jelas dia.
Rommy enggan menafsirkan apa yang disampaikan SBY adalah final. Namun, dia memiliki keyakinan bahwa Demokrat segera merapat.
"Tentu ini lebih pas ditanyakan ke Pak SBY karena lebih berhak kan Pak SBY. Tetapi, saya katakan feeling saya Demokrat akan bergabung ke koalisi pemerintahan ini untuk mengusung Pak Jokowi," ungkap Romi.
Dia menuturkan, SBY tak punya hambatan psikis kepada siapapun. Bahkan, dalam pertemuan tersebut Presiden keenam Indonesia itu, menyebut Jokowi sudah on the track.
"Pak SBY kan tidak ada hambatan psikis dengan siapapun. Dia menyampaikan kepada saya juga Pak Jokowi, Presiden yang on the track. Saya kira lebih baik kita beri support. Apakah itu berarti Demokrat akan bergabung atau tidak, ya yang lebih tahu Pak SBY. Tapi feeling saya Demokrat akan bergabung," katanya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com