Ketum Projo: Manuver KIB Cerdas, Bikin Partai Lain Sulit Cari Koalisi
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mendukung langkah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) membentuk poros sejak dini sebelum Pemilu 2024. Menurut dia, apa yang dilakukan Partai Golkar bersama PAN dan PPP langkah cerdas.
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mendukung langkah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) membentuk poros sejak dini sebelum Pemilu 2024. Menurut dia, apa yang dilakukan Partai Golkar bersama PAN dan PPP langkah cerdas.
Sebagai partai yang telah berdiri lama, Budi mengatakan, Golkar punya kehebatan dalam membaca situasi jelang Pemilu 2024.
-
Kapan Budi Arie memberikan tanggapan tentang usulan Jokowi menjadi pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Ketua Umum relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi menanggapi kabar Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak. "Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa tanggapan Budi Arie mengenai usulan Jokowi sebagai pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Mengapa Budi Arie menganggap usulan Jokowi menjadi pemimpin koalisi Prabowo-Gibran sebagai bagian dari pertimbangan politik? Itu kan pertimbangan-pertimbangan politik tujuh bulan ke depan.
"Dia sadar betul tadi 2024 siapa nih? Koalisinya dulu, baru capres-cawapres, kan begitu. Dia grouping dulu. Ini sebenarnya koalisi yang dibangun oleh Golkar, PAN, dan PPP ini menurut saya cerdas," kata Budi, dikutip Jumat (27/5).
Budi menyebut, dengan adanya pembentukan koalisi yang dipimpin Golkar tersebut, bakal mencegah benturan hingga ke akar rumput.
"Tapi maksud saya, Golkar ini, dengan PAN dan PPP, di bawah enggak tabrakan. Jadi ini mengunci ada tiga sampai empat partai dengan manuver ini, di luar PDI dan Gerindra, ya NasDem, Demokrat, PKS sudah terkunci." kata dia.
Parpol Lain Terkunci
Budi menilai, KIB membuat strategi partai lain di luar poros tersebut kebingungan mencari rekan koalisi nantinya. Oleh sebab itu, langkah KIB dinilai tepat.
"Coba bayangkan manuver ini. Ini kan di tengah nih, ada tiga-empat partai yang tersisa untuk berkoalisi, NasDem, PKB, Demokrat, dan PKS. Nah itu kawinnya bagaimana tuh? Empat partai ini, dia perlu tiga untuk jadi satu tiket. Nah, empat partai ini harus jadi satu untuk dapatkan tiket," ujar dia.
Keempat partai yang disebutkan Budi, tak akan mulus dalam mengunci atau memutuskan berkoalisi.
"Dari sisi ideologi, dari sisi calonnya, pasti ruwet. Selama partai itu ngunci, dia itu jadi sesuatu yang mempersulit koalisi. Menurut saya, (KIB) ini manuver paling cerdas," pungkasnya.
(mdk/rnd)