Kisah di balik mentoknya koalisi Jokowi-Ical jelang pilpres
Awalnya terlihat mesra, namun akhirnya tak ada yang mau mengalah jadi orang nomor dua alias cawapres.
Dalam penghitungan cepat beberapa waktu lalu, PDI Perjuangan diperkirakan telah meraup suara 19 persen sebagai pemenang Pemilu Legislatif. Posisi kedua ditempati Golkar dengan perolehan suara sekitar 14 persen.
Kemarin, Sabtu (12/4), capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba menyambangi kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Dalam safari politiknya itu, Jokowi langsung disambut hangat oleh capres Golkar Aburizal Bakrie, yang kerap disapa Ical ataupun ARB. Namun dalam pertemuan yang singkat itu, tiba-tiba PDIP dan Golkar sepakat untuk mencalonkan presiden sendiri-sendiri.
Jokowi memang telah melakukan lobi politik dengan Golkar untuk menggalang koalisi. Namun sejauh ini, partai merah dan partai kuning belum menemukan titik temu.
Kedua parpol itu akhirnya sudah secara tegas mengusung calon presiden masing-masing. PDIP menunjuk Jokowi dan Golkar menunjuk Ical. Hasilnya, tak ada yang mau mengalah jadi orang nomor dua alias cawapres.
Namun namanya dinamika politik, apa saja bisa berubah. Segala kemungkinan bisa terjadi. Apa saja cerita di balik mentoknya koalisi Jokowi-Ical? Berikut beberapa kisah yang dirangkum merdeka.com:
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa tanggapan Budi Arie mengenai usulan Jokowi sebagai pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
-
Kapan Budi Arie memberikan tanggapan tentang usulan Jokowi menjadi pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Ketua Umum relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi menanggapi kabar Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak. "Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
Joget dan nyanyi dangdut bareng
Rabu (9/4) lalu, usai hiruk pikuk pencoblosan Pileg seharian, Jokowi dan Ical langsung dipertemukan. Keduanya tampil bersama di acara D'Terong Show Indosiar.
Keduanya tampil kompak dengan kemeja putih dan celana hitam. Ical semangat berjoget dan bernyanyi. Sementara Jokowi awalnya hanya senyam-senyum sambil tetap memegang mikropon suara.
Ical pun tak sungkan menyanyikan lagu Kopi Dangdut bersama sejumlah pembawa acara itu.
Jokowi tampak tetap kikuk di atas panggung. Namun akhirnya Jokowi mau ikut bersenang-senang saat didaulat menyanyikan lagu Darah Muda yang dipopulerkan Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama.
Dari peristiwa tersebut sudah mengisyaratkan koalisi antara PDIP dan Golkar. Apalagi setelah hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei keluar, PDIP menempati urutan pertama dan disusul Golkar kedua. Artinya bisa saja Jokowi menjadi presiden dan Ical menjadi wakil presidennya kelak.
Ical-Jokowi saling balas pujian setinggi langit
Masih di acara yang sama, di D'Terong Show Indosiar Ical dan Jokowi sempat berbalas pujian. Usai joget bareng, pembawa acara Tina Talisa langsung mewawancara keduanya. Dia meminta Ical untuk menyebutkan pendapatnya soal sosok Jokowi dalam tiga kata.
"Bersahabat, sederhana, dan populer," kata Ical mantap soal sosok Jokowi.
Tina pun menanyakan hal yang sama pada Jokowi. Bagaimana sosok Ical di mata Jokowi. Jokowi langsung menjawab "Kaya!"
Setelah itu Jokowi menyebut Ical cepat. Maksudnya cepat bekerja. Setelah itu Jokowi berpikir agak lama.
"Apa lagi ya, biar jadi tiga?" kata Jokowi pada penonton.
Akhirnya Jokowi berseru "Modis. Pak Ical ini orangnya modis," kata Jokowi disambut tawa.
Di akhir acara Jokowi dan Ical sempat berpelukan. "Ini jangan diartikan suka sesama jenis ya?," imbuh Ical sembari tertawa.
Ical berubah pikiran, ingin PDIP jadi cawapresnya
Pada Sabtu (12/2), Ical menerima kedatangan Jokowi di kantornya. Dalam kunjungan persahabatan itu keduanya langsung menyepakati untuk mencalonkan sebagai presiden sendiri-sendiri.
"Kami sepakat satu hal bahwa Golkar dan PDIP akan tetap mencalonkan presiden sendiri. Siapapun yang menang kami akan mendukung dalam parlemen untuk Indonesia yang lebih baik," kata Ical di kantornya.
Jokowi tak masalah berjalan tanpa Golkar
Dalam pertemuan Jokowi dan Ical di kantor DPP Golkar itu, Jokowi juga ikut menyampaikan gagasan serupa bahwa keduanya sepakat untuk berjalan sendiri-sendiri. Jokowi pun tak mempermasalahkan jika Golkar tetap tak memberikan tanda-tanda mau berkoalisi dengan PDIP.
Menurut Jokowi, setelah laga pemilihan presiden (pilpres) nanti keduanya akan tetap melakukan pertemuan dan membahas beberapa masalah negara.
"Nantinya PDIP mempunyai calon sendiri yaitu saya dan Golkar ARB, hanya nanti ke depannya setelah pilpres kita akan bertemu lagi terkait masalah parlemen," ujar Jokowi.
Tak bicara kekuasaan, tapi sepakat bangun parlemen
Ical mengaku tak bisa menyampaikan semua apa yang telah dibahas ketika Jokowi mendatangi markasnya itu. Ical pun enggan berkomentar lebih jauh ketika kelak Golkar akhirnya mau bersanding dengan partai pemenang, PDI Perjuangan.
"Kami tidak bicara sampai situ, namun kita akan membangun sistem pemilu yang damai, kita tidak membicarakan masalah pembagian kekuasaan dan kami hanya membicarakan masalah parlemen. Karena presiden yang terpilih adalah pilihan rakyat dan kami akan mendukung rakyat," kata Ical.
Menurut Ical, seusai Pileg kemarin partainya tetap melakukan pertemuan dengan petinggi-petinggi parpol lainnya untuk membahas permasalahan koalisi di Pilpres kelak.
"Golkar sedang berbicara dengan berbagai parpol, namun belum ada yang fix untuk menjadi koalisi," ujarnya.