Kisah Politik Ganjar dari Dapur Rumah Megawati
"Saya itu sudah gabung dengan PDI sejak tahun 1992, saat saya masih mahasiswa di Yogya. Waktu itu masih PDI, belum PDIP. Saya sudah mulai ikut kampanye, bertemu Suryadi, Pak Kwik dan lainnya nggak pernah saya lupakan," kata Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo punya kisah menarik tentang kebersamaannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia mengaku mendapat ilmu dan pengalaman politik di dapur rumah Megawati di Kebagusan, Jakarta Selatan.
"Saya itu sudah gabung dengan PDI sejak tahun 1992, saat saya masih mahasiswa di Yogya. Waktu itu masih PDI, belum PDIP. Saya sudah mulai ikut kampanye, bertemu Suryadi, Pak Kwik dan lainnya nggak pernah saya lupakan," kata Ganjar.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Kenapa Megawati menunjuk Pramono Anung sebagai Cagub? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama.
-
Di mana Ganjar Pranowo bertemu dengan para santri? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
Hal itu disampaikan Ganjar saat mengikuti podcast NGOPOL (Ngopi Politik) di chanel Youtube NgopiBarengID. Dalam sesi wawancara oleh Arif Affandi dan Moh Anis itu, Ganjar menceritakan kisahnya terjun dalam dunia politik dan bergabung dengan PDIP.
©2022 Merdeka.com/istimewa
Kecintaannya pada PDIP berlanjut saat Ganjar merantau ke Jakarta. Saat itu, Ganjar mengatakan sering main ke rumah Megawati di Kebagusan, Jakarta Selatan.
"Tahun 1999 saya ke Jakarta, saat itu saya bukan siapa-siapa. Karena senang dengan PDIP, jadi saya sering main ke rumah Ibu Megawati di Kebagusan. Setiap sore saya nongkrong dengan teman-teman di Kebagusan. Dan kalau nongkrong ya di dapurnya Ibu Megawati itu," kenang Ganjar.
Ternyata kebiasaan nongkrong di dapur Megawati itu membuat Ganjar mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman tentang politik.
Dia sering bertemu dengan Taufiq Kiemas, dan ngobrol tentang politik meski dengan hal yang sederhana.
Ganjar memang mengakui dekat dengan suami Megawati itu.
"Ya selama saya nongkrong di dapur bareng teman-teman, mas Taufiq datang. Biasanya beliau absen, kamu datang ke sini ongkos bus habis berapa. Misalnya Rp100.000, kemudian mas Taufiq memberi Rp50.000. Saya tanya kenapa dikasih dan hanya separuh, beliau menjawab, Njar, begini caranya gotong royong. Itu salah satu pelajaran dari mas Taufiq yang selalu saya ingat," katanya.
©2022 Merdeka.com/istimewa
Saking seringnya nongkrong di dapur Megawati, Ganjar hafal betul bahwa masakan paling enak dari Presiden RI ke-5 itu adalah mie rebus. Setiap ia datang bersama teman-temannya, selalu makan masakan itu.
"Bahkan Gus Dur (Abdurrahman Wahid) itu setiap malam datang ke rumah Ibu. Setiap jam 10 malam, Gus Dur selalu minta dibuatkan mie instan dan dobel," ucapnya.
Karir politik Ganjar kemudian menemukan jalannya. Ia dipercaya menjadi bagian dari Badan Diklat Partai PDIP dan berkeliling se-Indonesia untuk memberikan pengarahan pada kader. Kemudian, tahun 2004, Ganjar ditugaskan untuk maju sebagai calon anggota DPR RI dan terpilih.
"Saya dibantu mas Conny (Cornelis Lay) mas Sonny Keraf, mas Pramono Anung untuk maju DPR dan Alhamdulillah jadi. Setelah itu, saya diminta maju sebagai Gubernur Jawa Tengah sampai sekarang," pungkasnya.
(mdk/rnd)