Kisruh terus, Golkar & PPP bakal ketinggalan pilkada serentak
Kedua partai disarankan membuat keputusan yang jelas mengenai kepengurusan yang sah.
Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Didik Supriyanto menilai kisruh dualisme kepengurusan Partai Golkar dan PPP yang hingga kini belum usai bakal menyulitkan kedua parpol dalam menghadapi pemilihan kepala daerah serentak. Sebelum Pilkada serentak memasuki tahap awal pada Juni mendatang, kedua partai disarankan membuat keputusan yang jelas mengenai kepengurusan yang sah.
"April, Mei, sudah memasuki tahapan awal. Artinya Golkar dan PPP punya waktu buat konsolidasi untuk memastikan siapa pengurus yang sah di nasional, provinsi, kabupaten maupun kota," kata Didik Supriyanto usai diskusi bertema 'Siapkah Pilkada Serentak?' di Gado-gado Boplo, Jalan Gereja Theresia Nomor 41 Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3).
Menurut Didik, akan ada dua imbas bagi kedua partai jika tak segera menuntaskan kisruh yang berlarut-larut tersebut. Selain keributan yang tak berkesudahan, kata Didik, Golkar dan PPP akan ditinggal partai politik lain yang sudah siap menyongsong Pilkada serentak.
"Jadi keributan bisa terjadi. Di sisi lain dua partai ini tidak bisa mencalonkan calonnya dan juga ditinggalkan partai lainnya berkoalisi. Makanya dalam dua bulan ini harus disiapkan," kata Didik.
Dalam kedua kasus partai tersebut, Didik menilai pengurus pusat harus segera mengambil sikap.
"Caranya bagaimana? Satu pengurus di DPP pusat harus ada kepastian bahwa pengurus nyata adalah pengurus yang mendapat pengakuan dari Kementerian Hukum dan HAM. Pengurus yang dilegitimasi oleh Kemenkum HAM inilah yang kemudian mengesahkan pengurus di tingkat provinsi dan kabupaten kota," ujar dia.
Karena itu Didik menilai pengurus pusat harus segera mengambil sikap guna menuntaskan kisruh tersebut.
"Jadi kalau di tingkat nasional, provinsi, kabupaten kota ada pengurus tidak disahkan oleh Kemenkum HAM itu bisa nyatakan pengurus ilegal oleh KPU, karena aturan main KPU seperti itu. Makanya ini harus diselesaikan oleh dua partai itu karena mereka bisa kena dampaknya. Akibatnya dia enggak bisa mencalonkan karena kan partai lain juga berpikir kalau dia tidak mempunyai pengurus yang jelas atau dia bisa bikin keributan ngapain berkoalisi," katanya.
Perlu diketahui sekitar 273 daerah akan melaksanakan pilkada serentak untuk provinsi dan kabupaten pada Desember 2015. Sementara sekitar 245 daerah akan menyelenggarakan pilkada serentak pada 2018 silam.
Baca juga:
Hadapi pilkada serentak, PAN bentuk timsus
Jelang pilkada serentak, KPU diminta tegas kepada petugas di daerah
Pilkada serentak dinilai rawan konflik
Target menang 75 pilkada, PPP kubu Romi konsolidasi ke daerah
SK Menkum HAM terbit, Agung Laksono makin pede garap Pilkada 2015
Golkar kubu Agung Laksono persiapkan diri untuk Pilkada serentak
Bawaslu akui bakal banyak sengketa di pilkada serentak
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa yang dikatakan Sekjen Golkar tentang arah koalisi di Pilpres 2024? Sekjen Golkar menambahkan, di akhir pertemuan, Airlangga memakaikan jaket kuning loreng kepada seluruh ketua dewan. Jaket kuning loreng ini juga yang dikenakan seluruh Ketua DPD Tingkat I Partai Golkar saat bertemu Airlangga di Bali.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.