Klaim Berjasa Menangkan Jokowi-Ma'ruf, Hanura Kecewa Tak Dapat Kursi Menteri
Saat kampanye dibuka, Hanura cukup masif memperjuangkan pasangan tersebut di tengah-tengah masyarakat. Sehingga wajar ketika tidak diakomodir bisa memicu kemarahan di arus bawah partai.
Partai Hanura merasa kecewa atas tak ada satupun nama yang masuk dalam kabinet Indonesia Maju dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Sebab, Hanura merupakan salah satu partai politik yang mengusung Jokowi.
"Wajar kalau memang dari beberapa daerah kemudian beberapa kader kami itu cukup ada kemarahan atau kekecewaan. Bahwa tidak ada semacam penilaian khusus untuk partai Hanura," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Hanura, Bona Simanjuntak, di acara diskusi Polemik kawasan Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10).
-
Kapan Kabinet Hatta II dibentuk? Kabinet Hatta II adalah susunan kabinet ke-9 yang dibentuk pada era perjuangan kemerdekaan.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Siapa yang menyerahkan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya kepada Pemerintah Republik Indonesia? Hal tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia en Ommenlenden kepada Basis Co Jakarta Raya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Bona menjelaskan, kontribusi Hanura kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres 2019 cukup berperan. Saat kampanye dibuka, Hanura cukup masif memperjuangkan pasangan tersebut di tengah-tengah masyarakat. Sehingga wajar ketika tidak diakomodir bisa memicu kemarahan di arus bawah partai.
"Bahkan salah satu mungkin, Direktur TKN nya pun dari Hanura. Tetapi dalam perjalanannya memang kami bahkan harus berkorban sehingga tidak ada kursi lagi di Parlemen," katanya.
Kendati demikian, Hanura menyadari kalau itu adalah hak prerogatif presiden. Dalam hal ini, Bona pun menegaskan, kalau Hanura mengusung Jokowi tanpa syarat.
"Walaupun kekecewaan itu ada, kami tetap fokus pada pemerintahan dan akan tetap menjalankan dukungan ini sepenuh hati," tegasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, Hanura tidak akan keluar dari pemerintahan hanya karena tak mendapat jatah kabinet. Meskipun kala itu ketua umum Hanura telah diajak berdiskusi oleh Jokowi.
"Kalau opsi oposisi tidak. Sudah kemungkinan besar tidak, Ketum kami sudah memperingatkan akan ada di pemerintahan. Tapi ini jadi hak prerogratif beliau (presiden) untuk bagaimana bisa memilih siapa SDM-nya dan siapa yang akan mendampingi beliau," pungkasnya.
Baca juga:
Bamsoet Sebut OSO Sebentar Lagi Akan Kembali ke Golkar
Wasekjen Hanura: Erick Thohir Berkeringat, Kami Berdarah Tapi Tidak Ada Kursi
Hanura Soal Tak Masuk Kabinet: Jokowi Menghitung Kawan Berdasarkan Kalkulator
Hanura Minta Kadernya yang Ketahuan Bawa Bong Direhabilitasi Jalan
Soal Menteri, OSO Minta Jokowi Tak Kompromi dan Harus Melihat Profesi
Ini Daftar Sementara Jatah Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional
4 Parpol Ini Dukung Jokowi di Pilpres Tapi Tak Dapat Jatah Menteri, Kenapa?