KMP tuding komunikasi kubu Jokowi soal kabinet amburadul
Fahri Hamzah menilai pembentukan kabinet yang sejak awal digembar-gemborkan Jokowi hingga kini belum terealisasi.
Koalisi Merah Putih (KMP) menyarankan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat sekretaris gabungan (Setgab) secara sistematis dan terstruktur. Sehingga roda pemerintahan Jokowi dapat berjalan secara efektif dan program-program pro rakyat dapat berjalan dengan baik.
"Harusnya (Jokowi buat Setgab)," kata Sekretaris Presidium KMP Fahri Hamzah kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/10).
Sejauh ini, Fahri menuding komunikasi yang dibangun Kubu Jokowi amburadul. Dia mencontohkan pembentukan kabinet yang sejak awal digembar-gemborkan Jokowi, hingga kini belum terealisasi.
"Kok belum ada transparansi kabinet, padahal kemarin bilang. Itu karena anggota koalisinya enggak diajak ngomong dari awal. Konsep koalisi tanpa syarat itu enggak diajak ngomong," tuding Fahri.
"Kalau kami ya ngomong. Menyikapi PPP, kita detail. Kami ingin sebelah sana ngomong dong, banyak juga partainya. Paling tidak empat yang sudah di tangan. Nah, empat ini diajak ngomong, supaya jangan sibuk dengan kami. Di sana buat dinamika juga dong," imbuhnya.
Berbeda dengan Koalisi Merah Putih (KMP), kata Fahri, partai-partai yang tergabung di dalamnya menjalin komunikasi dan koordinasi dengan intensif. Sebab, kata dia, KMP dibangun dan memiliki struktur pengurus yang jelas, berbeda dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Sekarang kan nama empat partai itu sudah diganti KIH. KIH itu ketuanya siapa? Kalau kami ada, Pak Aburizal, ketua harian Pak Idrus, saya sekretaris, Pak Fadli Zon wakil, Pak Taufik bendahara. Ada strukturnya. Prabowo presidium, ketuanya Aburizal. Tim kerja Idrus Marham. Di KIH mana? Juga kalau mau ngomong-ngomong, struktur politiknya dibuat juga dong," tandasnya.