Koalisi Anies Ragukan Survei: Di Seluruh Dunia Tak Ada Survei Seminggu Dua Kali
Elektabilitas Anies Baswedan berada di urutan ketiga sejumlah lembaga survei. Koalisi Perubahan merasa santai menanggapi hasil survei tersebut.
Elektabilitas Anies Baswedan berada di urutan ketiga sejumlah lembaga survei. Koalisi Perubahan merasa santai menanggapi hasil survei tersebut.
Juru Bicara Anies Baswedan dalam tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Sudirman Said merasa heran dengan survei yang ada. Karena, dianggap terlalu intens dan sering menyampaikan hasil survei.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Kenapa Anies Baswedan menjadi target berita bohong? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
"Saya ingin menyampaikan komentar begini barangkali di seluruh dunia hari ini tidak ada negara yang setiap minggu keluarin survei. Kadang dua kali (seminggu). Terus berlomba-lomba dengan segala pertanyaan," kata Sudirman saat konferensi pers di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/6).
Sudirman pun turut mempertanyakan bagaimana para lembaga survei menentukan responden, metodologi, dan interval yang bisa terlalu sering menyampaikan hasil. Sampai dengan menempatkan Anies dengan elektabilitas sebagaimana di bawah dua kandidat.
"Sekarang orang boleh bertanya tentang interval survei, karena interval menentukan kualitas survei, tapi juga metodologi segala macam. Tapi tidak ada negara yang sehebat sekarang mengeluarkan hasil surveinya," katanya.
"Nah kalau survei dilakukan tiga kali sehari. Kalau kita ini misalnya senang rendang, senang gudeg, kalau setiap hari disediakan gudeg makannya gimana," tambah dia.
Sudirman pun khawatir dengan survei yang terlalu sering merilis hasilnya akan berdampak pada kualitas dan kredibilitas. Karena bisa saja hanya dimaknai sebagai framing untuk elektabilitas.
"Saya khawatir kita mengalami inflasi yang sifatnya diframing, lama-lama kredibilitas survei makin hari makin rendah. Jadi saya mengkhawatirkan inflasi survei," tuturnya.
Walaupun demikian, Sudirman mengatakan, pihaknya tetap berterima kasih pihak yang memberikan donatur kepada para lembaga survei. Karena, dengan begitu pihaknya bisa mendapatkan gambaran juga.
"Tapi juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para sponsor kepada para donatur survei yang dengan gigih terus menerus mensponsori survei-survei tersebut. Sehingga kami punya cermin, sebenarnya posisi kita dimana," kata dia.
"Mudah-mudahan survei yang berdatangan seminggu 2 kali ini tetap terjaga kualitasnya dan kami tentu saja KPP tuh menjadi kan survei sebagai cermin untuk menata diri bersiap siap," tambah dia.
Hasil Survei Anies
Secara perlahan elektabilitas Calon Presiden (Capres) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berhasil menyalip kandidat lainnya. Dengan mengungguli elektabilitas dari Capres Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.
Demikian hasil survei Indikator Politik Indonesia yang merilis dengan skema 19 nama bakal capres. Berdasarkan hasil pilihan 1.230 responden selama periode 26-30 Mei 2023, dengan metode random digit dialing (RDD).
"Kita tahu bulan lalu akhir April, awal Mei saat itu pak Ganjar masih unggul di belasan 19 nama," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin dalam rilisnya, Minggu (4/6).
Dalam survei itu, Prabowo berhasil meraih elektabilitas sebesar 25,3% disusul Ganjar Pranowo urutan kedua, 25,2%. Kemudian di posisi ketiga Anies Baswedan sebesar 12,5% diikuti nama lain seperti Erick Thohir 5,0%, Ridwan Kamil 4,9%, dan Mahfud MD 2,8%.
"Meskipun pak prabowo unggul tapis masih ada margin of error, Pak ganjar dulu unggul sekitar 4 persen sekarang ada tren Pak Prabowo mulai nyalip Ganjar. Meskipun selisihnya hanya 0,1% meskipun tidak signifikan secara statistik," sebutnya.
"Kemudian Anies baswedan 12,5% dan erick dengan ridwan kali tipis juga bedanya tidak signifikan demikian juga nama-nama dibawahnya," tambah dia.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)