Kompak, Mas Pram-Bang Doel Satu-satunya Paslon yang Hadir Bareng di Deklarasi Pilkada Damai MUI
Pramono menegaskan bahwa jika ia terpilih sebagai Gubernur Jakarta maka akan menjadikan MUI sebagai mitra strategis pemerintah provinsi.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno kompak menghadiri Silaturahmi Mewujudkan Pilkada Damai untuk Kepemimpinan Jakarta Bermanfaat yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kegiatan tersebut dihelat di The Tavia Heritage Hotel, Cempaka Putih, Jakarta, Selasa (23/10/2024).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh calon Wakil Gubernur nomor urut 1 Suswono dan calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Kun Wardhana.
- Langganan Banjir, Pramono Bakal Bebaskan Lahan Bantaran Kali Krukut
- Uskup Agung Ungkap Pesan Khusus untuk Pramono jika Terpilih jadi Gubernur Jakarta
- Jika Menang Pilkada, Pramono Anung Yakin Komunikasi dengan Prabowo-Gibran Terjalin Baik
- Makna 'Beskap Abang' buat Pramono Anung, Pakaian Adat Khas Betawi Dikenakan Daftar ke KPU DKI
Dalam kesempatan itu, Pramono mengatakan, hubungan antara pemimpin (umaro) dan ulama sangat penting bagi Jakarta yang akan menjadi kota global. Karenanya, ia menegaskan bahwa jika ia terpilih sebagai Gubernur Jakarta maka akan menjadikan MUI sebagai mitra strategis pemerintah provinsi.
"MUI harus menjadi mitra strategis dari pemerintah Jakarta di dalam mengambil keputusan, apapun keputusan itu," kata Pramono.
Pramono juga mengatakan akan membuat Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait pesantren. Ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 dan Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pesantren.
Menurut Pramono, Perda dan Pergub terkait penyelenggaraan pesantren dibutuhkan agar kegiatan pesantren menjadi lebih baik.
"Ada Pergub, ada Perda yang membuat siapapun yang akan mengambil keputusan aparat penegak hukum tidak bisa melakukan tindakan apapun karena ada hukum yang melindunginya," terang Pramono.
Pria asal Kediri itu juga menyatakan akan melanjutkan pembangunan museum Rasullullah yang diusulkan Jusuf Kalla dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebagai bangsa besar dengan umat Muslim terbesar di dunia, kata Pramono, museum Rasullullah menjadi penting jika Indonesia ingin tampil sebagai pemain global yang mendunia.
"Untuk itu kami akan melanjutkan. Mudah-mudahan itu akan bisa diselesaikan di era kepemimpinan saya," tukasnya.