Kubu Ical kecewa Agung Laksono dkk nodai kesepakatan islah
"Mereka tetap melakukan musda yang nyatanya itu ilegal dan tidak sesuai dengan ketetapan PN Jakut," kata Idrus Marham.
Sekjen Partai Golkar hasil Munas Bali, Idrus Marham mengaku kecewa atas apa yang dilakukan Golkar hasil Munas Ancol yang dinilainya tak menghargai kesepakatan islah. Menurutnya, Gokar kubu Agung Laksono sudah menyampaikan gagasan kepada Jusuf Kalla sebagai mantan Ketua Umum Golkar terkait pilkada nanti.
"Kedua kubu Golkar sudah bertemu Pak JK, namun kami sangat menyayangkan karena pihak Ancol melakukan langkah yang terkesan tidak menghargai kesepakatan dan bahkan menodai itu. Mereka tetap melakukan musda yang nyatanya itu ilegal dan tidak sesuai dengan ketetapan Pengadilan Negeri Jakarta Utara," Kata Idrus di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (8/6).
Idrus memaparkan, Sabtu nanti akan melaporkan kepada JK selaku inisiator mediasi agar kubu Ical dan Kubu Agung diadakan pertemuan. Hal itu agar Golkar bisa menyiapkan diri dalam Pilkada nanti.
"Karena semua adalah kader Partai Golkar, dan prinsip pilkada sudah ada dan sudah kita miliki. Sekarang tinggal kita identifikasi dan proyeksi," paparnya.
Selanjutnya, Idrus memaparkam bagi para kader yang berada di daerah nantinya juga akan disurvei. Dirinya menuturkan Golkar sangat menghargai ciri dan karakter tiap-tiap daerah.
"Semua daerah masing-masing nanti yang melakukan penjaringan, nanti setelah itu baru mengerucut dan dipilih di DPP. Karena pasangan calon harus ada pengesahan DPP Partai Golkar," katanya.
Dirinya berharap sebelum Pilkada nanti semua masalah yang menyangkut Golkar harus segera dituntaskan. Pasalnya, hal ini bukan saja merugikan kader Golkar di pusat, tapi juga di daerah.
"Partai Golkar bukan warisan, ini adalah acuan kita. Keputusan pengadilan yang terkait semua pihak yang ada dalam norma undang-undang. Ini bukan harta warisan yang dibagi-bagi. Harus tetap utuh, satu kesatuan menuju pada satu kemenangan," ucapnya.