Kubu Jokowi-JK: Prabowo-Hatta tidak siap memimpin Indonesia
Sikap Hatta yang membela pernyataan Prabowo soal kebocoran Rp 1.000 triliun dinilai keliru.
Kubu Jokowi - JK angkat bicara soal janji cawapres Hatta Rajasa yang akan menambah dana riset Rp 10 triliun jika terpilih pada 9 Juli nanti. Hal itu diungkapkan Hatta dalam debat cawapres tadi malam.
"Hatta mengatakan akan menambah sebesar Rp 10 triliun dari sekarang yang Rp 0,8 triliun dana riset. Kenapa saat Anda jadi Menristek tidak memperjuangkan itu? Kenapa baru sekarang?," kata Sekretaris 1 Tim Pemenangan Nasional Jokowi - JK, Akbar Faisal dalam konferensi pers di Jokowi - JK Media Center, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/6).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
Politikus Partai NasDem ini menilai, Hatta hanya mengubar janji. "Jawabannya adalah karena mereka sedang persiapan untuk jadi capres cawapres," imbuhnya.
Akbar menilai sikap Hatta yang membela pernyataan Prabowo soal kebocoran Rp 1.000 triliun keliru. Pasalnya, Hatta mengatakan istilah bocor yang dimaksudkan oleh Prabowo adalah potential loss, dan itu adalah dua hal yang berbeda.
"Yang kedua yang harus kita perhatikan, Hatta terus menerus membela pernyataan Prabowo sebelumnya, yang mengatakan Rp 1000 triliun bocor. Saya yakin masyarakat dengan jelas mendengarkan kata 'bocor' bukan 'potential loss". Itu dua hal yang berbeda," tandasnya.
Menurut Akbar, sikap Hatta itu menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 1 tersebut belum siap menjadi presiden dan wakil presiden.
"Saya melihat Pak Hatta melakukan pembelaan kepada suatu yang salah dan keliru. Itu menunjukkan mereka tidak siap memimpin negeri," ujarnya.
Baca juga:
Timses: 1.000 Persen JK ke rumah sakit bukan karena debat
Anak Bung Hatta protes yel-yel pendukung Hatta Rajasa
Hatta tampil memukau, swing voters diyakini tak galau lagi
Tantowi: Hatta lebih energik dan semangat, JK keteteran
George Toisutta: Hatta meyakinkan dan sangat menguasai masalah