Kubu Jokowi-JK tak yakin Prabowo-Hatta unggul dalam survei IRC
Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo-Hatta 47,5 persen unggul tipis atas Jokowi-JK 43,0 persen.
Jubir Cawapres Jusuf Kalla, Poempida Hidayatulloh merasa kurang yakin dengan hasil lembaga survei Indonesia Research Center (IRC) yang menyatakan Prabowo - Hatta mengungguli Jokowi - JK. Selama masih bisa dipertanggungjawabkan, dirinya tidak mempermasalahkan dengan temuan hasil survei tersebut.
"Kalau lembaga riset yakin dikeluarkan saja tidak usah pemilu, besok Prabowo menang. Jadi masyarakat harus coblos hitung baru yang ditentukan. Saya tak pertanyakan selama metodologi bisa dipertanggungjawabkan silakan. Ada permasalahan politis," kata Poempida di Cafe Eatology Jalan Haji Agus Salim No 22 D-E Sabang Jakarta Pusat, Senin (30/6).
Poempida mengatakan, tim pemenangan Jokowi - JK juga memiliki hasil 5 temuan survei yang mengungguli Jokowi - JK. Anggota DPR RI Komisi IX ini mengakui jika elektabilitas Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK sedang bersaing ketat.
"Kami tak pernah berusaha memanipulasi survei. Walau pun presentasinya menipis. Sepanjang survei yang kami dapatkan 5 lembaga survei Jokowi - JK masih di atas, walau selisih makin tipis," terangnya.
Poempida mengakui elektabilitas pasangan nomor urut 2 stagnan lantaran munculnya serangan black campagin (kampanye hitam). "Kampanye hitam dahsyat menggerus kita. Ini dikerjakan orang cerdas sekali bukan relawan kemarin sore. Artinya ini diteruskan untuk menggerus, kampanye negatif nggak terlalu banyak bisa dicounter, tidak terlalu khawatir," tuturnya
"Disitulah kita tau yang tergerus karena kampanye hitam. Kampanye hitam terjadi 2 minggu sebelum penetapan Pilpres oleh KPU. Ada sms black campaign di wilayah sensitif seperti di Sumatera Barat," tambahnya.
Sebelumnya, temuan survei Lembaga Indonesia Research Center (IRC), pengaruh debat capres dan cawapres dinilai berpengaruh terjadinya perpindahan (swing) pemilih dari Prabowo - Hatta ke Jokowi - JK maupun sebaliknya. Dalam debat hanya memperbutkan pemilih yang masih tergolong yang belum memiliki pilihan atau undecided voters.
"Elektabilitas Prabowo - Hatta 47,5 persen unggul tipis atas Jokowi - JK 43,0 persen. Debat capres membantu pemilih untuk dapat menentukan pilihannya," kata Peniliti IRC Yunita Mandolang Eatology di Cafe Jalan Haji Agus Salim No 22 D-E Sabang Jakarta Pusat, Senin (30/6).
Dia menambahkan, pemilih yang berpengaruh pilihannya sebanyak 9,5 persen. Lebih lanjut, dalam survei ini ketika ditanyakan terkait debat capres-cawapres pemilih cenderung untuk memilih Prabowo - Hatta.
"Debat capres terlebih berpengaruh pada elektabilitas kedua calon terlebih pada Prabowo - Hatta," tuturnya.
Selain karena debat, mesin partai koalisi Prabowo - Hatta juga dinilai sebagai penentu keberhasilan untuk mendongkrak elektabilitas Prabowo - Hatta dibandingkan mesin partai koalisi Jokowi - JK."Bekerjanya mesin parpol akan berpengaruh penting terhadap kemenangan masing-masing calon, meningat mayoritas pemilih sudah merasa mantap dengan pilihanya," tandasnya.
Seperti diketahui, survei ini dilakukan pada 14-21 Juni di seluruh provinsi Indonesia menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden yang dilakukan oleh pewawancara yang sudah dilatih dengan bantuan kuesioner.
Sampel yang digunakan dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling). Untuk jumlah sample vaild 1200, diperkirakan dari survei ini mencapai kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Survei IRC: Prabowo-Hatta 47,5%, Jokowi-JK 43%
Elektabilitas Jokowi anjlok, PDIP cium konspirasi curangi pemilu
PDIP sebut elektabilitas Jokowi melorot karena kampanye hitam
Survei LSN: Prabowo unggul di Sumatera, Jokowi di Kalimantan
Survei LSN: Prabowo dipilih karena tegas, Jokowi merakyat
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.