Kubu Jokowi Sebut Kampanye Hitam Hanya Dilakukan Orang Tidak Berprestasi
Sementara itu saat berbicara di depan ratusan kaum milenial, aktivis 98 itu juga menyinggung soal perannya dalam menggulingkan Orde Baru Era Presiden Soeharto yang berkuasa 32 tahun.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Soejatmiko menilai kampanye hitam yang dilakukan ibu-ibu di Karawang, Jawa Barat hanya dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai prestasi.
"Kampanye hitam itu, hanya dilakukan oleh mereka yang tidak punya prestasi," "ujar Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, saat menjadi pembicara talkshow 'Smart Millennials For NKRI' yang digelar Komunitas Srikandi Indonesia (KSI) menggelar di Aston Hotel Solo, Kamis (28/2) malam.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dikatakan Andreas Hugo Pareira tentang 'cawe-cawe' Jokowi? Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, dimulai dari upaya untuk menambah massa jabatan tiga periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil," ungkap dia."Drama series cawe-cawenya kemudian beralih dengan 'melabrak' UU Pilpres menyangkut batas usia 40 tahun melalui tangan Paman Usman di MK dan menjadikan putra Gibran sebagai Cawapres Prabowo," tambah Andreas.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Sebelumnya, baru-baru ini beredar video di media sosial sejumlah ibu-ibu menyebarkan kabar tak akan ada lagi azan sampai legalnya pernikahan sesama jenis jika Jokowi terpilih di Pilpres. Polisi bergerak cepat dan menangkap tiga ibu-ibu terkait video tersebut di Karawang, Jawa Barat.
Sementara itu saat berbicara di depan ratusan kaum milenial, aktivis 98 itu juga menyinggung soal perannya dalam menggulingkan Orde Baru Era Presiden Soeharto yang berkuasa 32 tahun.
"Saya ikut mengacak-acak Orde Baru. Karena saat itu manusia harus bebas, jangan di bawah bayang-bayang ketakutan," katanya.
Budiman mengemukakan, kemunculan Jokowi dalam konstelasi politik nasional sejak 2014 lalu, adalah bentuk do braking. Jokowi, lanjut dia, mengawali dari nol, sehingga memberikan hal yang baru.
"Karena sekarang era disruption, maka imajinasilah yang akan menentukan," ujarnya.
Selain Budiman dalam kegiatan tersebut juga menghadirkan penulis sekaligus enterpreneur, Zarry Hendrik. Sedikitnya 600 milenial atau pemilih pemula se Kota Solo hadir dalam acara tersebut. Diharapkan dengan adanya seminar ini bisa menghapus sikap skeptis milenial terhadap dunia politik.
Ketua KSI Jokowi Solo, Yanti Rukmana menyampaikan, selama ini anak muda atau kaum milenial mempunyai sikap skeptis terhadap politik. Dengan adanya seminar ini, para generasi muda diharapkan bisa mengerti bahkan mau terjun ke dunia politik.
"Kami berharap setelah mengikuti seminar ini milenial semakin mengerti mengenai politik dan tidak skeptis lagi dengan politik," terang Yanti.
Yanti menambahkan, sikap skeptis milenial terhadap politik sangat tidak baik terhadap masa depan bangsa. Mengingat, nantinya para milenial itu adalah para pemimpin bangsa. Maka dari itu, sebisanya sikap skeptis harus dihapus dan berganti dengan harapan.
Baca juga:
Ma'ruf Amin Sebut Pembuat Hoaks Itu Setan
Fakta-Fakta Mengejutkan Terungkap di Sidang Ratna Sarumpaet
Jokowi Ajak Kader PPP Berani Lawan Fitnah yang Disebar dari Rumah ke Rumah
Tersangka Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Dilimpahkan ke Kejaksaan
Konsulat Amerika Berbagi Tips Tangkal Hoaks di Media Sosial