Kubu Jokowi Tak Heran Suara Prabowo Jadi Tinggi di Survei Median, Seperti 2014
Arsul Sani tidak kaget melihat survei elektabilitas oleh Median. Dalam rilis terbarunya, mencatatkan selisih elektabilitas capres petahana Joko Widodo dengan Prabowo Subianto terpaut 9,3 persen, di mana Jokowi unggul di angka 47,9 persen.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani tidak kaget melihat survei Median. Dalam rilis terbarunya, mencatatkan selisih elektabilitas capres petahana Joko Widodo dengan Prabowo Subianto terpaut 9,3 persen, di mana Jokowi unggul di angka 47,9 persen.
"Saya tak surprise kalau survei Median," ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (22/1).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa tindakan medis yang dijalani oleh Prabowo Subianto? Prabowo diketahui baru saja menjalani tindakan medis berupa operasi besar hingga melibatkan tim dokter profesional dari kalangan TNI.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
Arsul hanya percaya kepada survei yang dilakukan oleh lembaga yang tidak pernah menerima pesanan partai tertentu. Dia mengurutkan beberapa lembaga survei yang bisa dipercaya, seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Litbang Kompas, sampai Indikator Politik.
"Saya terus terang kalau survei yang saya lihat yang benar-benar dia tidak pernah menerima pesanan dari partai tertentu atau kelompok tertentu," kata Arsul.
Sekretaris Jenderal PPP itu menceritakan, bagaimana Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi memberikan jarak dengan partainya. Bahwa, Indikator menolak melakukan survei kepada partai yang meminta lembaga itu sebagai konsultan. Menurut Arsul hal itu agar tidak menghasilkan survei yang bias.
Kembali ke hasil survei Median, Arsul menyebut rekam jejak Median sudah jelas mengarah ke mana. Seperti pada Pilpres 2014.
"Jadi kalau Median nggak surprise lah kalau soal itu. Lihat di pilpres 2014 cari sendiri aja track recordnya," kata dia.
Arsul pun menyoroti ketidaktransparanan lembaga survei yang merilis ke publik. Bahwa tidak pernah disebutkan siapa donatur dan sumber dana survei tersebut.
"Kalau lembaga survei yan memang core bisnisnya melakukan survei begitu apa dia pernah dalam reportnya saya nggak pernah liat gitu, survei ini dibiayai oleh siapa nggak ada," pungkasnya.
Bantahan Median
Dikonfirmasi tuduhan tersebut, Rico Marbun membantah soal mendukung Prabowo atau bagian dari kader PKS. Dia mengakui memang kerap berhubungan dengan partai politik. Tapi itu sebatas profesional sebagai lembaga survei.
"Kalau saya isi seminar di PKS jelas pernah. Sama seperti saya isi seminar di PKB juga pernah, garap survei untuk Golkar dan partai-partai lainnya pernah," tutur Rico kepada merdeka.com.
Dia menjamin, hasil survei terbaru Median yang menyatakan Jokowi hanya selisih 9,2% dengan Prabowo valid. Bukan pesanan capres atau timses tertentu.
Rico pun meminta agar tak hanya melihat satu atau dua hasil survei Median seperti tuduhan Fikri. Dia membanggakan keberhasilan Median yang menyebut Basuki T Purnama (Ahok) kalah di Pilgub DKI.
"Dulu Median banyak dibully saat mengatakan yang sesungguhnya tentang dinamika seputar Pak Ahok dan DKI. Orang jadi hilang perspektif tentang data. Akhirnya kalah kan? Sesuai prediksi," imbuh Rico lagi soal survei Median.
Baca juga:
Dongkrak Elektabilitas Prabowo, Pemilik Survei Median Disebut Kader PKS
Survei Disebut 'Framing Politik', Median Minta Kubu Jokowi Tak Buruk Sangka
Percaya Median, Fadli Zon Sebut Lembaga Survei Lain Tak Jelas Donaturnya
TKN Yakin Prabowo Tak Bisa Kejar Elektabilitas Jokowi
Survei Median: 3 Bulan Jelang Pilpres, Jokowi-Ma'ruf & Prabowo-Sandi Cuma Selisih 9%
Golkar Serba Salah, Lebih Untung Bela Soeharto atau PDIP?