Kubu Prabowo Klaim Menang Exit Poll, Sekjen PDIP Bilang '2014 Juga Terjadi'
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku tak khawatir dengan klaim sepihak dari kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Menurutnya, klaim tersebut juga pernah terjadi pada Pemilu 2014 lalu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku tak khawatir dengan klaim sepihak dari kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Menurutnya, klaim tersebut juga pernah terjadi pada Pemilu 2014 lalu.
"Terhadap klaim sepihak kami tidak khawatir karena 2014 pun dulu juga terjadi. Bahkan sampai ada lembaga-lembaga survei yang kemudian mendapatkan sebuah sanksi karena ketidakmampuan mempertanggungjawabkan metodologi itu," ujar Hasto di kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Hasto meminta publik lebih percaya quick count yang dikeluarkan oleh lembaga survei yang kredibel. Lebih dari itu, publik juga diminta hanya berpatokan pada hasil penghitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara manual.
"Karena itu, sejak awal kami mengedepankan bahwa semangat persatuan persaudaraan itu jauh lebih penting. Dari lembaga-lembaga independen, termasuk yang kami lakukan secara internal sekalipun, itu menunjukkan bahwa rakyat memberikan dukungan bagi Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin dengan angka dan selisih yang cukup jauh dengan Pak Prabowo dan Pak Sandi," tuturnya.
Karena itu, Hasto meminta kedua pihak yang bertarung di Pilpres 2019 tidak saling mengklaim. Sebab, penghitungan yang sah adalah yang dilakukan oleh KPU secara manual.
"Sebaiknya kita tidak saling klaim, karena nanti KPU yang memiliki kewenangan untuk mengambil sebuah keputusan politik berdasarkan rekapitulasi manual," katanya menandaskan.
Sebelumnya, BPN mengklaim Prabowo-Sandi unggul 55,4 persen dari Jokowi-Ma'ruf sebesar 42,8 persen. Hal itu didasarkan pada hasil exit poll atau survei pascapencoblosan yang dilakukan internal BPN Prabowo-Sandi.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Prabowo Klaim Menang Pilpres Lewat Exit Poll
Penghitungan Suara Pemilu 2019 di Kampung Nelayan
Quick Count Indo Barometer: Jokowi Unggul 53,85%, Prabowo 46,15%, Suara Masuk 80%
Jokowi Unggul di Quick Count, TKN Sebut Bukti Rakyat Tak Mudah Termakan Hoaks
Jokowi-Ma'ruf Menang Telak di TPS Menteri Rini
Rayakan Pemilu 2019, Menpar Arief Gelar Giveaway di Medsos