Kunjungan politis capres ke kiai mirip acara reality show
"Kiai jangan mudah terpesona dengan pencitraan capres yang mengunjunginya," kata Iswandi.
Pengamat media dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, ISwandi Syahputra, mengatakan para capres yang mengunjungi para kiai seperti acara reality show yang penuh settingan. Mereka berkunjung sebab kiai memiliki massa banyak, yakni santri, sehingga menjadi strategis secara politis.
"Jadi kunjungan tersebut mirip dengan acara realty show di televisi yang penuh settingan. Mengunjungi kiai terus belajar kitab kuning Jamul Jawami Usuludin, itukan seperti settingan. Disetting demikian agar citra capres secara batin dekat dengan kelompok mayoritas santri. Silaturahmi settingan ini yang harus dipahami sebagai pencitraan," paparnya," kata Iswandi, Rabu (7/5).
Oleh sebab itu dia meminta para kiai tidak mudah terpesona oleh pencitraan capres yang datang untuk meminta restu dan dukungan, terkait dengan kunjungan para capres. "Kiai jangan mudah terpesona dengan pencitraan capres yang mengunjunginya. Kunjungan capres itu bukan silaturahmi biasa, tetapi silaturahmi politik karena terkait dengan pemilihan presiden," ujarnya.
Iswandi menjelaskan, menjelang pemilihan presiden (pilpres) posisi kiai sangat strategis karena memiliki kharisma dan pendukung banyak. Secara semiotis, dia melanjutkan, kiai itu pertemuan antara simbol religius dan budaya. Karena posisi sosial itulah kiai menjadi sangat strategis secara politik.
"Terutama kiai sepuh dan berpengaruh, pasti memiliki pengikut yang banyak. Pengikut kiai ini yang sebenarnya menjadi target komunikasi capres itu," terang dosen ilmu komunikasi tersebut.
Lebih lanjut Iswandi berharap saat dikunjungi capres, kiai dapat menguji visi dan misinya sebagai capres. Dalam sejarah Indonesia, kiai juga terlibat dalam politik kemerdekaan. Kiai bisa bertanya visi dan misi capres yang mengunjunginya.
"Kalau capres tidak bisa memaparkan atau bahkan tidak punya visi dan misi sebagai capres, datang ke pesantren cuma ingin mencium tangan kiai, capres begini sebaiknya jadi santri saja," tutupnya.
Sebagaimana dikabarkan pada 4 Mei lalu, bakal calon presiden dari PDIP Joko Widodo ( Jokowi ) bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, dan bertemu dengan pengasuhnya KH Maimun Zubair.
Sebelumnya, Kiai sepuh itu juga menerima kedatangan bakal calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto yang didampingi Ketua Umum PPP Suryadharma Ali . PBNU belakangan juga ramai didatangi sejumlah bakal capres, mulai dari Prabowo Subianto , Jokowi , Mahfud MD , Pramono Edhie Wibowo , hingga Rhoma Irama .
Baca juga:
Mau revolusi mental,Jokowi dinilai cocok duet sama Abraham Samad
Matematika duet Prabowo-Ical: 1 + 1 hasilnya minus
Poros besan kemungkinan kesulitan cari dukungan
Perkenalkan, Parji Aji Capres Ponorogo dari Partai Kandang Kebo
Anwar Ibrahim: Pilih capres yang paham derita rakyat
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa saja pasangan Capres-Cawapres yang tengah bersaing dalam Pemilu 2024? Tiga pasangan itu yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Kapan masa pendaftaran awal capres-cawapres di Pilpres 2024? Adapun masa pendaftaran awal capres-cawapres dimulai pada 19 Oktober 2023.
-
Apa yang terjadi pada sidang perdana sengketa pilpres 2024? Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menegaskan, sidang perdana sengketa pilpres 2024 yang akan digelar perdana esom hari hanya dihadiri depalan hakim MK tanpa Anwar Usman.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.