Langkah Habib Rizieq cari lawan Ahok bentuk kemunduran politik
Kita punya kesadaran-kesadaran politik bahwa Indonesia itu dibentuk dengan cita-cita pluralisme.
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab ambil bagian jelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Namun, bukan ikut mencalonkan, tapi ia mencari sosok lawan Ahok dengan mengumpulkan sejumlah ulama dan membentuk Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah.
Sejarawan JJ Rizal menganggap apa yang dilakukan habib hanya mengakibatkan kemunduran besar saja di dunia politik.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
"Kalau menurut saya itu hanya menyebabkan kemunduran besar, namun hal itu bisa saya maklumi jika beliau memang ingin mencari siapa yang paling pantas menjadi Gubernur kedepannya," kata Rizal kepada wartawan di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (6/3).
Pola politik tersebut, lanjut Rizal, sudah ketinggalan zaman dan tak bisa diterapkan lagi dalam keadaan sekarang ini yang demokrasi. "Politik sektarian itu kalau menurut saya politik yang sudah selesai sejak kita jadi republik, sudah ditinggal sejak lama lah politik itu," ujarnya.
"Politik beliau sudah ditinggal sejak kita punya kesadaran-kesadaran politik bahwa Indonesia itu dibentuk dengan cita-cita pluralisme, cita-cita demokrasi. Jadi menurut saya, cara-cara yang ditempuh oleh Habib Rizieq dengan membuat konvensi cagub Islam, itu sebuah kemunduran," tambahnya.
Lanjut Rizal, Habib jika berkena lebih baik membuat konvensi cagub saja dengan ukuran-ukuran politik pentakbiran masyarakat.
"Ulama menurut saya bisa bisa saja bersuara seperti itu. Talk menurut saya ya dia mundur bukannya maju," tutupnya.
(mdk/rhm)