Larangan Keluar Jakarta Hingga Munas Selesai Dilanggar Loyalis Airlangga
Tanpa sanksi yang jelas, Ari menilai larangan tersebut janggal.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melarang kadernya yang berstatus anggota DPR untuk meninggalkan Jakarta hingga 6 Desember mendatang atau selesainya Munas. Aturan itu tertuang dalam surat yang diterbitkan Fraksi Golkar DPR nomor INT.00.210/FPG/DPRRI/XI/2019. Surat tersebut ditandatangani Ketua Fraksi Golkar DPR Kahar Muzakir tertanggal 11 November 2019.
Namun, belum genap satu bulan dari arahan keluar, salah satu kader Golkar, Aziz Syamsudin yang juga dikenal sebagai pendukung Airlangga melanggarnya. Aziz mengunjungi Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Rabu (20/11) lalu dalam rangka peringatan HUT ke-55 Partai Golkar.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Airlangga menginstruksikan kader Golkar untuk turun ke masyarakat? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,” katanya.
Terkait hal itu, pengamat komunikasi politik UI, Ari Junaedi menilai kemungkinan besar sikap Aziz tidak akan disebut pelanggaran. Sebab, kehadiran Aziz di Sampit justru dianggap membawa kepentingan Airlangga.
"Aziz tidak mungkin dianggap melanggar jika kehadirannya di Kalteng juga membawa kepentingan Airlangga," kata Ari di Jakarta, Jumat (22/11).
Tanpa sanksi yang jelas, Ari menilai larangan tersebut janggal. Malah, terlihat hal itu upaya untuk membendung anggota Fraksi Partai Golkar DPR yang berencana melakukan konsolidasi ke pengurus-pengurus daerah jelang Munas.
"Kalau sekarang anggota timsesnya sendiri yang ketahuan melanggar, Airlangga mau gimana coba?" kata Ari.
Sejak awal, CEO Nusakom Pratama Political Consultant ini mengingatkan seharusnya Airlangga tidak mengeluarkan imbauan tersebut karena justru akan membuat yang bersangkutan terlihat panik jika DPD I dan DPD II melakukan konsolidasi jelang Munas.
"Kalau itu yang ingin dibendung, langkah Airlangga salah. Justru hal tersebut bisa membuat suara-suara yang menginginkan evaluasi dan perubahan kepemimpinan semakin menguat," ujarnya.
Dalam peringatan HUT ke-55 Golkar di Sampit yang dihadiri Aziz, juga hadir Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Kalteng, Abdul Razak, kader Golkar yang juga Wali Kota Palangkaraya, Fairid Naparin, Ketua DPC Partai Golkar yang juga Bupati Barito Selatan Eddy Raya Samsuri, Ketua DPC Partai Golkar Kotawaringin Timur Supriadi.
Baca juga:
Pengamat Sebut Munas Golkar Harus Beri Peluang Munculnya 'Rising Star'
Kubu Airlangga: Cuma Satu Kesepakatan, Bamsoet Ketua MPR Maka Tak Maju Munas
SOKSI Jagokan Bamsoet: Kaderisasi Golkar Mati di Era Airlangga
Ini Alasan Pemuda Pancasila Dukung Bamsoet Jadi Ketum Golkar
91 Pendukung Bamsoet Dicoret dari Kepanitiaan Munas Golkar
Golkar Maros, Toraja Utara dan Sidrap Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi