Lawan Koalisi PDIP-Gerindra-PKB, Golkar-NasDem-PPP Usung Ansar-Marlin di Pilgub Kepri
Golkar-Nasdem akan membentuk "koalisi raksasa" agar hanya dua pasang calon. Golkar telah menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar merekomendasikan Ansar Ahmad-Marlin Agustina sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Kepulauan Riau (Kepri) pada Pilkada 2020.
Wakil Ketua Bidang Penggalangan Opini DPD Golkar Kepri, Suyono mengatakan, Ansar yang didampingi sejumlah pengurus Partai Golkar Kepri dan Marlin Agustina telah menerima rekomendasi tersebut langsung dari Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
"Keputusan DPP Partai Golkar tentu sudah matang. Kader Partai Golk ar siap memenangkan Ansar-Marlin," katanya di Tanjungpinang, dilansir Antara, Minggu (12/7).
Dia mengklaim Golkar-Nasdem akan membentuk "koalisi raksasa" agar hanya dua pasang calon. Golkar telah menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.
"Kami menginginkan dua pasang calon yang bertarung pada Pilkada Kepri 2020," jelasnya.
Partai Persatuan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau (PPP Kepri) merapat ke koalisi yang dibangun NasDem-Golkar untuk mengusung Ansar Ahmad-Marlin Agustina sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada pilkada 9 Desember 2020.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Kepri, Syarafudin Aluan mengatakan, seluruh pengurus PPP kabupaten dan kota di wilayah itu sepakat mengusung Ansar-Marlin.
"Kami sudah sampaikan kepada DPP PPP untuk mengusung Ansar-Marlin," ujarnya.
PPP Kepri tidak ingin ketinggalan momentum dalam pilkada, meski hanya memperoleh satu kursi di DPRD Kepri pada Pemilu 2019. Karena itu, dirinya segera melakukan pertemuan dengan Ansar-Marlin setelah tadi pagi pasangan ini mendapat rekomendasi dari DPP Partai Golkar.
"Berkomunikasi dengan Pak Ansar tidak sulit karena beliau sahabat saya sejak dahulu," ucapnya.
Aluan memuji keberanian Ansar mencalonkan diri pada Pilkada Kepri 2020. Sebab Ansar harus meninggalkan jabatannya sebagai anggota DPR (2019-2024).
Keputusan Ansar tersebut tentu sudah dipikirkan secara matang. Apalagi Ansar bukan politisi baru, melainkan pernah dua periode menjabat sebagai Bupati Bintan, dan tiga periode sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kepri.
"Pak Ansar sejak tahun lalu juga sudah bergerak. Investasi sosialnya kepada masyarakat Kepri sangat besar," ucapnya.
Aluan memprediksi koalisi partai yang dibangun untuk mengusung Ansar-Marlin paling gemuk dibanding pasangan lainnya. Jika PKS bergabung mengusung Ansar-Marlin, maka hanya dua pasangan calon yang akan bertarung pada Pilkada Kepri 2020. PKS pada Pemilu 2019 di Kepri berhasil memperoleh 6 kursi.
"Demokrat yang memperoleh 4 kursi di DPRD Kepri hampir pasti mengusung Ansar-Marlin," tuturnya.
Saat ini, rival politik Ansar-Marlin yang serius akan mencalonkan diri pada Pilkada Kepri, yakni Soerya Respationo-Iman Sutiawan. Pasangan ini diusung PDIP-Gerindra-PKB.
"Mesin politik PDIP sudah bergerak sejak beberapa bulan lalu untuk memenangkan Pilkada Kepri," kata Sekretaris PDIP Kepri Lis Darmansyah.
Sedangkan Isdianto yang awalnya digadang-gadang akan berpasangan dengan Marlin, sampai sekarang belum diketahui siapa pendampingnya. Saat ini, Isdianto mengklaim didukung oleh Partai Hanura, yang hanya memiliki tiga kursi di DPRD Kepri.
Isdianto yang juga Pelaksana Gubernur Kepri harus mendapatkan partai yang memperoleh minimal enam kursi lagi di DPRD Kepri.
Seandainya, PKS dan Partai Demokrat yang masing-masing mendapatkan enam kursi dan empat kursi di DPRD Kepri mengusung Ansar-Marlin, maka Isdianto tidak dapat mencalonkan diri.
Baca juga:
Pasangan Joune-Kevin Siap Kawal Minahasa Utara Jadi Lumbung Pangan Nasional
KPU akan Gantikan Penyelenggara yang Terkonfirmasi Positif Covid-19
Peserta Pilkada 2020 Boleh Kampanye Terbuka, Asal Dapat Izin Gugus Tugas
PDIP dan Gerindra Dukung Pasangan Muhammad-Rahayu Saraswati di Pilkada Tangsel
Pakar Sebut Sentra Gakkumdu Hambat Penyidikan Tindak Pidana Pemilu
LIPI Usul UU Pilkada Dibenahi untuk Cegah Praktik Dinasti Politik