Legowo mundur, langkah Akom dipuji percepat rekonsiliasi Golkar
Ade Komarudin memutuskan tak maju pada pemilihan putaran kedua.
Pemilihan calon ketua umum Partai Golkar akhirnya mengantar Setya Novanto sebagai nakhoda baru di partai berlambang beringin itu. Setnov menjadi ketua umum setelah pesaing terdekatnya, Ade Komarudin memutuskan tak maju pada pemilihan putaran kedua.
Dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5) dini hari, Setnov mendapat 277 suara. Sedangkan Akom di posisi kedua dengan 173 suara.
Posisi itu sebenarnya masih memungkinkan pemilihan untuk dilanjutkan ke putaran kedua. Sebab, aturan pemilihan memang memungkinkan calon ketua umum yang meraih dukungan di atas 30 persen dari 554 suara berhak maju ke putaran kedua.
Namun, Akom memilih untuk tidak melanjutkan pemilihan ke putaran kedua. Ketua DPR itu memilih legowo dengan hasil pemilihan demi kepentingan Golkar.
Langkah Akom itu mendapat pujian dari pengamat polirik Yunarto Wijaya. Menurut Yunarto, justru langkah politik Akom telah menjadi catatan penting bagi partai berlambang beringin itu.
"Bagi saya star-nya (bintang Munaslub Golkar, red) adalah Akom. Dia berhasil belajar dari pengalaman itu dan memutuskan untuk mundur, bukan Novanto," ujar Yunarto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/5).
Direktur eksekutif Charta Politika itu menjelaskan, sebenarnya banyak pemilik suara di munaslub yang ingin merapat ke Akom jika pemilihan berlanjut ke putaran dua. Namun, kata Yunarto menambahkan, Akom justru tak mau head to head dengan Setnov di putaran kedua.
Yunarto melihat sikap kompromis Akom itu justru penting bagi Golkar. Sebab, langkah itu justru mencegah Golkar dari pertarungan yang lebih keras yang biasanya muncul partai sempalan akibat kekecewaan karena kalah dalam pemilihan ketua umum. Hal itu terbukti dengan terbentuknya Gerindra, Hanura, dan Nasdem paska Munaslub Golkar di 2004 dan 2009.
"Harus diakui ini sisi negarawan Akom yang belajar dari 2009, ketika head to head memunculkan parpol baru dan terbukti menurunkan suara Golkar," ulasnya.
Yunarto juga mengatakan, hal yang perlu segera dilakukan Golkar di bawah komando Setnov adalah mempercepat rekonsiliasi setelah setahun lebih terbelit konflik internal. Menurutnya, semangat rekonsiliasi di munaslub harus tetap dipertahankan.
"Pasca-pertarungan luar biasa selama setahun lebih, berakhir klimaks ketika Akom mundur dan merelakan ambisinya. Minimal munas kali ini lebih steril dan jauh dari risiko perpecahan partai," tegasnya.
Baca juga:
Jadi ketum Golkar, Setnov dipuji Ahok teman baik yang mengayomi
Ikut Munaslub Golkar, Bupati Dedi batalkan agenda di Purwakarta
Jokowi belum terpikir berikan jatah menteri buat Golkar
Setya Novanto terpilih jadi Ketum Golkar, ini kata Presiden Jokowi
Ketua MKD doakan Setya Novanto dibimbing Allah
Fadli Zon sebut kemenangan Setya Novanto capaian politik tertinggi
Setnov menang, Fraksi Golkar di DPRD segera konsultasi Pilgub DKI
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.