Lika-liku Pertemuan Jokowi-Prabowo hingga Bertemu di Stasiun MRT
"Sudahlah, enggak ada cebong-cebong, enggak ada kampret kampret, semuanya merah putih," tegas Prabowo.
Stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta Selatan menjadi saksi bertemunya dua tokoh politik besar, Presiden terpilih Jokowi dan Prabowo Subianto, Sabtu (13/7/2019). Stasiun MRT dipilih menjadi tempat rekonsiliasi atas kesepakatan Jokowi dan Prabowo.
Proses panjang mengiringi pertemuan keduanya. Mulanya, Jokowi mengutus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk membuka komunikasi dengan Prabowo, usai pencoblosan Pilpres 2019.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
Maklum saja, Luhut dan Prabowo sama-sama meniti karier TNI-nya di Korps Baret Merah alias Kopassus sebagai Komandan Peleton Para Komando. Luhut yang lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1970 masuk ke Kopassus sejak 1971. Sementara, Prabowo yang lulusan Akabari 1974 baru masuk Kopassus pada 1976.
Saat Kopassus masih bernama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Keduanya juga sama-sama pernah dikirim bertugas ke Timor-Timur.
Hari berganti hari, Prabowo awalnya setuju untuk bertemu dengan Luhut. Keduanya bahkan telah janjian untuk bertemu di salah sayu restotan Jepang, kala itu. Namun, pertemuan itu batal lantaran Prabowo mengaku sakit.
"Kita janjian mau ketemu, ya hari Minggu kemarin (seharusnya), tapi kemudian ada masalah teknis, beliau agak sakit flu. Kita reschedule (jadwalkan ulang)," ucap Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 22 April 2019.
Sementara adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo menyebut bahwa sang kakak belum berniat untuk bertemu Luhut Binsar Pandjaitan dalam waktu dekat. Hashim menyebut pertemuan menunggu Prabowo kembali ke kondisi sehat.
Tekanan agar keduanya segera melakukan rekonsiliasi terjadi saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi Pilpres 2019. Dimana, saat pasangan Jokowi-Ma'ruf dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2019, terjadi kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta.
Sejumlah pihak meminta Jokowi dan Prabowo segera bertemu agar dapat meredamkan suasana usai demo. Dorongan itu tak hanya berasal dari elite politik saja, para masyarakat juga berharap agar kedua tokoh itu segera bertemu.
Usai kerusuhan, Wapres Jusuf Kalla pun sempat bertemu dengan Prabowo di rumah dinasnya. Pertemuan tersebut diakui Jokowi atas inisiasinya dengan Jusuf Kalla.
"Ya kemarin sudah ketemu (JK dengan Prabowo). Kemarin Pak Wapres pak JK sudah ketemu (Pak Prabowo)," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun pernah memberikan sinyal bahwa keduanya akan bertemu usai Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Momen Lebaran dinilai paling tepat untuk keduanya bertemu sekaligus bersilaturahmi usai Pilpres.
"Ya, mudah-mudahan setelah Lebaran, melihat waktunya seperti ini. Saya rasa setelah Lebaran," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 31 Mei 2019.
Namun, hingga di penghujung Juni 2019, belum ada tanda-tanda Prabowo akan bertemu Jokowi. Moeldoko mengaku, pihaknya terus membangun komunikasi dengan pihak Prabowo. Sehingga pertemuan Jokowi dan Prabowo bisa segera terlaksana.
"Pak Jokowi sudah semaksimal mungkin untuk membangun sebuah komunikasi dan saya yakin Pak Prabowo sudah membuka, nanti tinggal momentumnya kita ingin bisa secepatnya," ucap Moeldoko.
Titik terang pertemuan Jokowi-Prabowo yaitu, diungkap oleh Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade. Dia mengatakan, Prabowo Subianto akan segera bertemu Jokowi pada Juli ini.
"Pak Prabowo akan bertemu dengan Pak Jokowi Insyaallah Juli ini," kata Andre di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan pemulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab merupakan syarat yang diajukan Prabowo Subianto untuk rekonsiliasi dengan Jokowi. Selain itu, Prabowo ingin para tokoh yang ditahan polisi segera dibebaskan.
"Ya keseluruhan bukan hanya itu (pemulangan Rizieq Shihab). Tapi keseluruhan bukan hanya itu tapi keseluruhan. kemaren-kemaren kan banyak ditahan-tahain ratusan orang," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Meski hal tersebut sempat menjadi polemik, Jokowi dan Prabowo akhirnya bertemu, Sabtu (13/7/2019) di Statiun MRT Lebak Bulus. Pertemuan itu sekaligus menegaskan, tidak ada lagi polarisasi dukung mendukung calon presiden dan wakul presiden.
"Saya berharap, para pendukung melakukan hal sama. Tidak ada lagi 01, tidak ada lagi 02, tidak ada lagi yang namanya cebong, tidak ada lagi namanya kampret, yang ada Garuda Pancasila," kata Jokowi di Stasiun MRT FX Sudirman, Sabtu (13/7/2019).
Senada dengan Jokowi, Prabowo menegaskan, tidak ada lagi rivalitas antar pendukung usai pertemuan keduanya.
"Sudahlah, enggak ada cebong-cebong, enggak ada kampret kampret, semuanya merah putih," tegas Prabowo.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan dalam pertemuan itu tak ada pembahasan soal kepulangan Rizieq Shihab atau kasus hukum lainnya. Keduanya juga tak membahas soal pemerintah dan koalisi.
"Tidak ada pembahasan itu sama sekali. Jadi tidak ada pembahasan yang ada di Mahkamah Agung (MA), maupun pemulangan seseorang darimanapun. Tidak ada sama sekali pembahasan itu," ujar Pramono di FX Sudirman Jakarta, Sabtu (13/7/2019).
Politisi senior PDIP itu bersyukur keduanya akhirnya dapat bertemu, usai Pilpres 2019. Dia menyebut baik Jokowi dan Prabowo telah sepakat untuk saling mengunjungi.
"Tetapi yang jelas beliau berdua berkomitmen untuk saling mengunjungi," ucapnya.
Baca juga:
4 Tokoh Di Balik Pertemuan Jokowi-Prabowo
PA 212: Kami Sudah Tidak Bersama Prabowo, Tunggu Komando Habib Rizieq
Lika-liku Pertemuan Jokowi-Prabowo hingga Bertemu di Statiun MRT
Muhammadiyah: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Contoh Kenegarawanan yang Tinggi
PBNU: Pak Jokowi Merangkul dan Pak Prabowo Sportif, Indah Sekali