Lima Rekomendasi Relawan Penerus Negeri untuk Prabowo-Gibran, Salah Satunya Bebaskan Pajak Karyawan Fresh Graduate
Aspirasi ini diajukan langsung kepada Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Aspirasi ini diajukan langsung kepada Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah dan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Budiman Sudjatmiko.
- TKN Pastikan Prabowo-Gibran Perhatikan Seni dan Kebudayaan Termasuk Dangdut
- Jelang Pencoblosan, TKN Ajak Relawan Terjun ke Masyarakat Sosialisasikan Program Prabowo-Gibran
- Masa Kampanye Tinggal 18 Hari, TKN Perkuat Relawan di TPS untuk Menangkan Prabowo-Gibran
- Dukung Prabowo-Gibran, Relawan SP 02 Yakin Indonesia Makin Disegani Negara Lain
Lima Rekomendasi Relawan Penerus Negeri untuk Prabowo-Gibran, Salah Satunya Bebaskan Pajak Karyawan Fresh Graduate
Relawan Nasional Penerus Negeri Prabowo-Gibran mengusulkan lima aspirasi kepada pasangan Prabowo-Gibran jika menang Pilpres 2024.
Aspirasi ini diajukan langsung kepada Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah dan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Budiman Sudjatmiko.
Koordinator Relawan Nasional Penerus Negeri Prabowo-Gibran, Muhammad Pradana Indraputra menyebut, poin pertama usulan itu meminta bahasa isyarat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah menengah atas (SMA) agar pelajar memahami cara komunikasi orang-orang disabilitas.
"Yang pertama ialah memasukkan bahasa isyarat di kurikulum sekolah menengah atas, agar apa? karena kami rasa semakin ke sini prof, kita harus semakin inklusif dengan teman-teman yang disabilitas," kata Pradana di Arion Suites Hotel Kemang, Jakarta, Rabu (13/12).
"Jadi kami rasa, kami pun enggak ada yang bisa bahasa isyarat di sini. Tapi kami rasa kalau kami bisa menjadi satu jembatan yang baik bagi teman-teman disabilitas, kita harus jemput bola," sambung Pradana.
Poin aspirasi kedua mengusulkan adanya skema berbagi cuti melahirkan antara ayah dan ibu. Sehingga, dalam hal ini seorang ayah juga bisa cuti setelah istrinya melahirkan.
"Kenapa? karena selama ini kita juga secara faktual melihat di beberapa perusahaan, jadi ada yang relakten untuk merekrut perempuan teman-teman yang perempuan, karena dia cutinya juga," kata Pradana.
"Nah ini kami mengusulkan ada lagi cuti hamil, jadi enggak hanya enggak hanya perempuan yang bisa cuti tapi laki-laki pun bisa cuti," sambung Pradana.
Ketiga, Relawan Nasional Penerus Negeri Prabowo-Gibran mengusulkan adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 0 persen di tahun pertama. Tujuannya untuk kemudahan berusaha bagi para pengusaha muda.
"Dalam konteks kemudahan berusaha dan juga kita ketahui bersama, entrepreneurship kita tuh masih kalah dengan Malaysia dan Singapura. Jadi butuh banyak insentif untuk mengusulkan dan memberikan semangat kepada anak muda untuk mau jadi pengusaha," tutur Pradana.
"Poin ketiga ialah karena mengusulkan adalah KUR dengan bunga 0% di tahun pertama aja, di tahun pertama bagi pengusaha muda, kira-kira seperti itu," kata Pradana.
Poin keempat, Relawan Nasional Penerus Negeri Prabowo-Gibran mengusulkan agar karyawan baru lulus kuliah (fresh graduate) dibebaskan dari PPh pasal 21 atau pemotongan atas penghasilan pekerjaannya selama 3 bulan pertama kerja.
"Kami melihat banyak yang mengeluh juga, bang, bahwa para fresh graduate ini kita ini baru lulus kuliah, mau nyari kerja kalah sama teman-teman yang lebih tua. Sedangkan fresh graduate kita ini terus bertambah," ujar Pradana.
"Nah kami mengusulkan adanya bebas PPh 21 selama 3 bulan pertama aja. Jadi agar apa? agar menjadi insentif bagi perusahaan untuk mau memperkerjakan fresh graduate," tambah dia.
Terakhir, Relawan Nasional Penerus Negeri Prabowo-Gibran mengusulkan agar pelajar dan mahasiswa diberikan kartu diskon ketika menggunakan transportasi publik.
"Kelima, kami rasa ini untuk mendorong transportasi publik, kami juga mengusulkan adanya kartu diskon untuk pelajar, mahasiswa dalam kontes transportasi publik," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Budiman Sudjatmiko menilai, usulan tersebut juga merupakan program dari Asta Cita Prabowo-Gibran. Menurutnya, usulan itu layak diserap dan tidak mengawang-ngawang.
"Menurut saya ini layak diserap usulan-usulannya tidak mengawang-ngawang tidak ngambang dan saya kira orang-orang muda ini layak juga untuk berdebat dalam forum debat pilpres selanjutnya, atau minimal gubernur, wali kota, bupati saya kira layak disana," tutup Budiman.