Lolos jadi caketum Golkar tanpa mahar, Syahrul tak mau sesumbar
Munaslub sudah seharusnya menjadi kesempatan bagi para kader untuk menunjukan kemampuan dan integristas
Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar Syahrul Yasin Limpo menilai, dengan lolosnya dia dalam bursa caketum Partai Golkar tanpa mengeluarkan mahar senilai Rp 1 miliar merupakan langkah positif.
"Saya kira ini langkah maju Golkar karena munaslub adalah proses demokrasi yang diharapkan bisa berjalan bersih," ujar Syahrul saat melakukan konferensi pers di Jakarta Selatan, Minggu (8/5).
Dia melanjutkan, munaslub sudah seharusnya menjadi kesempatan bagi para kader untuk menunjukan kemampuan dan integristas mereka berdasarkan prestasi, bukan melalui 'pembelian uang'. Justru, lanjut Syahrul, adanya pemberian mahar tersebut hanya akan memperkeruh citra Golkar.
Saat ditanya kesiapannya dalam pemilihan Ketum Golkar saat munaslub nanti, dia mengaku siap. Kendati demikian, Gubernur Sulawesi Selatan itu enggan umbar optimis akan memenangkan pertarungan ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
"Ya saya sedang berusaha, berjuang, menang kalah itu bukan hal yang penting. Yang penting mampu menghadirkan peringatan bentuk distorsi-distorsi dan bisa meminimalkan itu," tukasnya.
Seperti diketahui, tanggal 15 Mei mendatang Golkar akan mengadakan munaslub di Bali sekaligus memilih ketua umum baru. Ada delapan calon ketua umum yang sudah terdaftar dalam pemilihan ketua umum baru Golkar, kedelapan orang tersebut adalah Ade Komaruddin, Setya Novanto, Airlangga Hartanto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Azis Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.
Sebelumnya, pada acara munaslub nanti para calon ketua umum diharuskan membayar Rp 2 miliar. Namun hal tersebut menuai banyak pro dan kontra, hingga akhirnya 'uang mahar' diturunkan menjadi Rp 1 miliar. Dari kedelapan calon ketua umum, dua diantaranya enggan membayar mahar dengan alasan hal tersebut tidak sesuai dengan ruh demokrasi politik.
Baca juga:
Gerakan muda Golkar sarankan uang mahar Rp 1 miliar dikembalikan
Pilpres ikut andil terjadinya konflik di Partai Golkar
Syahrul Yasin Limpo belum pikirkan akan mundur dari Gubernur Sulsel
Syahrul Yasin ogah komentar soal caketum Golkar yang setor uang
Lolos tanpa mahar, Syahrul sebut Golkar hapus stigma partai uang
Polemik Rp 1 M dan kepemimpinan orang Jawa di Golkar
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
Dua caketum tersebut adalah Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo. Meski keduanya tidak membayar mahar Golkar tetap meloloskan keduanya.