LSI Denny JA: Hasil Pilkada Jatim, Jateng dan Jabar tak pengaruhi Pilpres
LSI Denny JA: Hasil Pilkada Jatim, Jateng dan Jabar tak pengaruhi Pilpres. Adjie menuturkan Pilkada serentak ini sebagai ajang partai politik untuk memanaskan mesinnya menjelang menghadapi Pemilu 2019.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfarby menyebut kemenangan Pilkada Serentak khususnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, tidak secara paralel berpengaruh terhadap pemungutan suara Pemilu dan Pileg. Berdasarkan pengalaman, menurutnya hasil Pilkada tak serta merta bakal membawa kemenangan di Pilpres.
"Tetapi hasil Ini menurut pengalaman kami, tidak banyak berpengaruh ke Pileg atau Pilpres," kata Adjie di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (27/6).
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Bagaimana cara LSI Denny JA melakukan survei tentang elektabilitas partai? Sebagai informasi, survei ini menggunakan metodologi sampling multi-stage random sampling pada 1.200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
-
Berapa elektabilitas PSI menurut survei LSI Denny JA? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
Adjie menuturkan Pilkada serentak ini sebagai ajang partai politik untuk memanaskan mesinnya menjelang menghadapi Pemilu 2019. "Namun memang sebagian partai menggunakan momen pilkada untuk pemanasan mesin politik jelang Pileg dan Pilpres," imbuhnya.
Mengenai Pilkada serentak bakal pengaruhi peta koalisi, menurut Adjie hal itu hanya menegaskan peta politik nasional yang sudah ada. Justru, koalisi di tingkat nasional mempengaruhi koalisi di daerah. Seperti koalisi Gerindra, PKS, dan PAN yang dari tiga wilayah di Jawa, di Jabar dan Jatim terus bersama-sama.
"Tetapi kalau dilihat dari paralel suara agak sulit tetapi kalau paralel koalisi mungkin terjadi seperti yang terjadi di 3 wilayah ini" kata Adjie.
Hasil Pilkada serentak sudah mulai terlihat berdasarkan hitung cepat di hari pencoblosan, Rabu (27/6). Di Jawa Timur pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dipastikan unggul. Paslon yang diusung Demokrat, Golkar, NasDem, PPP, PAN dan Hanura itu menang atas Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang diusung PDIP, PKB, Gerindra, dan PKS.
Sedangkan di Jawa Barat, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung NasDem, PPP, PKB, dan Hanura, unggul tipis dengan Sudrajat- Ahmad Syaikhu yang diusung PKS, Gerindra, dan PAN. Sementara dua terbawah ditempati oleh Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diusung Demokrat dan Golkar, serta TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang diusung PDIP.
Di Jawa Tengah, petahana Ganjar Pranowo-Taj Yasin menang atas Sudirman Said-Ida Fauziyah. Ganjar diusung koalisi PDIP, Golkar, Demokrat, PPP, NasDem. Sedangkan, Sudirman diusung Gerindra, PKB, PKS, dan PAN.
Baca juga:
SBY sebut kemenangan Pilkada Serentak bukan gambaran hasil Pilpres 2019
Hasil sementara hitung manual, petahana unggul di Pilkada Kota Kediri
Hasil 10 Pilgub versi iPol, Khofifah hingga Ridwan Kamil menang sesuai prediksi
Hasil quick count 4 lembaga ini menangkan Ganjar Pranowo
SBY terima kekalahan di Pilgub Jabar, minta Deddy dan Dedi bersabar