Luhut Usulkan Duet Anies-Ahok, Tim Delapan Tidak akan Ubah Lima Nama Bakal Cawapres
Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan, lima nama bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies tidak akan berubah. Kecuali, ada anggota baru partai politik yang bergabung dengan koalisi.
Tim delapan tidak akan mengubah lima nama bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan meski Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Ketua DPP NasDem Willy Aditya, lima nama bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies tidak akan berubah. Kecuali, ada anggota baru partai politik yang bergabung dengan koalisi.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
"Kecuali ada partai lain mau gabung, itu bisa. Kalau ada partai lain, kita bisa bicara ulang," katanya di kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (11/5).
Usulan Anies-Ahok tidak ditanggapi serius oleh tim delapan. Lantaran, hal tersebut dianggap hanya candaan Luhut saja.
"Ah situ lucu-lucuan tuh. Enggak-enggak. Kita sudah ada dalam kantong," tutup Willy.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengusulkan pasangan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk Pemilu 2024.
Hal itu diungkapkan Luhut saat bertemu dengan Ketum NasDem, Surya Paloh di Jakarta beberapa waktu lalu.
Surya Paloh mengakui usulan Luhut tersebut. Menurut dia, semua dipertimbangkan demi kebaikan bangsa dan negara.
"Semua pertimbangan apa yang terbaik kan kalau enggak kita enggak konsisten yang mau kita cari apa? Kepentingan nasional bagi NasDem di atas kepentingan partai," ujar Surya Paloh di DPP NasDem, Jakarta, Kamis (11/5).
Dia menjelaskan, alasan NasDem mengusung Anies sebagai Capres karena keyakinan sejalan untuk kepentingan nasional. Keputusan itu dibuat NasDem karena dianggap yang terbaik untuk bangsa.
"Kalau ada lagi yang lebih baik dari itu kenapa enggak?" kata Paloh.
Namun demikian, usulan Anies-Ahok yang diungkap Luhut, kata Paloh, hanya sebatas candaan saja. Bukan hal yang serius.
"Kami bercanda, kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapinya. Kena candaan Pak Luhut. Pak Luhut bercanda kalian nanggapi serius, ya kan. Nah ini makanya dan bagus sekali ada canda, enggak terlalu serius, cepat emosi, cepat marah atau cepat mengecilkan seseorang, kawan. Jangan itu ya enggak?" tegas Surya Paloh.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/fik)