Mafindo sebut selama September 52 berita hoaks serang Jokowi-Ma'ruf & Prabowo-Sandi
Mafindo sebut selama September 52 berita hoaks serang Jokowi-Ma'ruf & Prabowo-Sandi. 52 hoaks tersebut terbagi menjadi 36 hoaks menyerang pasangan capres dan cawapres Jokowi-Maruf dan sisanya menyerang pasangan Prabowo-Sandiaga.
Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Anita Wahid mengatakan, berita bohong atau hoaks semakin merajalela di media sosial memasuki tahun politik. Dia menyebut selama September 2018 terdapat 52 dari 86 berita hoaks dengan konten politik.
Anita menjelaskan, 52 hoaks tersebut terbagi menjadi 36 hoaks menyerang pasangan capres dan cawapres Jokowi-Maruf dan sisanya menyerang pasangan Prabowo-Sandiaga. Menurut dia, hoaks politik dapat berdampak pada turunnya kredibilitas penyelenggaraan Pemilu.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Siapa yang diharuskan bertanggung jawab atas konten hoax di media digital? Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa apabila ada konten hoaks, yang pertama kali bertanggung jawab adalah platformnya, bukan si pembuat konten tersebut.
-
Bagaimana tanggapan Titiek Puspa atas kabar hoaks kematiannya? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
-
Bagaimana BRI memastikan bahwa video tentang hilangnya uang nasabah akibat serangan bansos adalah hoax? BRI memastikan video yang tengah viral di social media terkait "Uang Hilang di BRI adalah efek dari Pemilu Untuk Serangan Bansos" adalah tidak benar dan tidak berdasar.
-
Apa yang diklaim oleh informasi yang viral di media sosial mengenai Pertalite? Viral di media sosial yang mengeklaim bahwa mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina. Berikut narasinya: "Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."
"Turunnya kualitas pemilihan menurun dan merusak rasionalitas pemilih. Hoaks juga bisa menimbulkan konflik sosial mengarah disintegrasi bangsa," kata Anita di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (16/10).
Dia mengatakan, berdasarkan penelitian Mafindo selama Juli-September 2018 terdapat 230 hoaks dengan berbagai konten. Anita menyebut konten tertinggi yakni politik 58,7 persen, agama 7,39 persen, penipuan 7,39 persen, lalu lintas 6,96 persen dan kesehatan 5,2 persen.
Anita melanjutkan, sarana yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi antara narasi dan foto 50,43 persen, narasi saja 29,96 persen, narasi dan video 14,78 persen dan gambar atau foto saja 4,35 persen.
"Jadi bayangkan politik didominasi oleh hoaks. Hokas yang sangat berkaitan dengan identitas dan prestasi, maksudnya mengenai denial prestasi seseorang," ucapnya.
Anita juga menyebut saluran penyebaran hoaks paling banyak menggunakan Facebook 47,83 persen, Twitter 12,71 persen, whatsApp 11,74 persen serta youtube 7,38 persen.
Sementara itu, Pakar Media Sosial Nukman Lutfie mengatakan secara sadar atau tidak sadar banyak pihak ikut serta dalam penyebaran hoaks. Bahkan dia menilai banyak pihak pula tidak dapat membedakan antara berita benar ataupun hoaks.
"Bahkan yang terpelajar pun belum bisa membedakan hoaks dan yang benar. Mereka menyebarkan apapun yang mereka suka, enggak perlu betul," kata Nukman.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kasus hoaks Ratna Sarumpaet, giliran Dahnil Anzar diperiksa Polda Metro
Polisi ingatkan kampanye negatif tanpa data seperti hoaks, bisa dijerat hukum
Polri pastikan tak ada penolakan relawan asing di Sulteng
Polisi pastikan video Habib Umar bin Hafidz ditangkap Densus 88 hoaks!
Polisi tangkap 12 dari 14 penyebar hoaks terkait bencana
Polri soal hoaks Habib Umar ditangkap: Yang sebar akun Valeria Donna Donovan
Jelaskan hoaks penangkapan Habib Umar, polisi sowan ke majelis pengajian