Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies Baswedan, Ini Alasannya
Cerita ini terungkap ketika Mahfud menerangkan alasannya meminta Denny Indrayana mendampingi Anies Baswedan. Dia mengaku, meminta itu kepada Denny agar pencapresan Anies tidak dijegal.
Menkopolhukam Mahfud MD ternyata pernah ditawari untuk menjadi kandidat bakal calon wakil presiden. Sayangnya tawaran tersebut ditolak oleh mantan Hakim Mahkamah Konstitusi itu.
Cerita ini terungkap ketika Mahfud menerangkan alasannya meminta Denny Indrayana mendampingi Anies Baswedan. Dia mengaku, meminta itu kepada Denny agar pencapresan Anies tidak dijegal.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Kapan Mahfud Md diumumkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo? Tepat pada Rabu 18 Oktober 2023, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan Mahfud Md menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
-
Apa yang dilakukan Mahfud MD bersama Faisal Basri? Momen terakhirnya bersama almarhum adalah saat dirinya masih menjabat sebagai menko polhukam. Kala itu, Faisal Basri turut terlibat dalam tim ahli dari Satgas Anti Pencucian uang yang dibentuk pemerintah.
Selain kepada Denny, dia juga sempat bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Dalam pertemuan itu, Mahfud juga meminta PKS menjaga pencapresan Anies.
“Bulan lalu saya juga meminta presiden PKS Pak Syaikhu untuk menjaga pencalonan Anies,” tuliskan melalui akun twitternya, Senin (5/6).
Pertemuan itu dilakukan lantaran PKS ingin meminang Mahfud sebagai pendamping Anies. Sayangnya tawaran dari PKS itu masih bertepuk sebelah tangan.
“Waktu itu Pak Syaikhu menjajaki saya untuk jadi cawapresnya Anies. Saya bilang, jangan bawa saya ke sana,” terangnya.
Mahfud memiliki alasan kuat mengapa harus menolak tawaran PKS. Dia menjelaskan, salah satu partai politik pendukung Anies Baswedan kekeh ingin ketua umumnya menjadi pendamping mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
“Kalau mencalonkan saya koalisinya bisa pecah. Sebab satu parpol koalisinya sudah bilang cawapres harus ketum parpolnya,” tutupnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/fik)