Makin keras, 4 kritik Prabowo pada Pemerintahan Jokowi
Di setiap kesempatan, Ketua Umum Partai Gerindra itu selalu menyelipkan kritik berbagai kebijakan pemerintah.
Prabowo Subianto tak pernah bosan mengkritik pemerintahan Jokowi-JK. Di setiap kesempatan, Ketua Umum Partai Gerindra itu selalu menyelipkan kritik berbagai kebijakan pemerintah.
Seperti baru-baru ini, Prabowo kembali mengkritik keras pemerintah. Apa saja? Berikut ulasannya.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
Soal BUMN dijual diam-diam
Prabowo Subianto menyebut perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dijual oleh pemerintah dan hasilnya merugikan. Penjualan itu, kata dia, tanpa ada transparansi kepada publik. Dia menyebut salah satunya Pertamina.
"Saya lihat di hari-hari terakhir ini BUMN-BUMN kita dijual diam-diam tanpa transparansi, Pertamina sebagian sudah dijual, Garuda bangkrut, PLN bangkrut, Perusahaan Gas Negara (PGN) bangkrut, BRI menerbitkan bond, berarti banyak utang," ujarnya, di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (27/7) malam.
Prabowo sebut negara sedang sakit
Prabowo Subianto menyatakan Indonesia saat ini sedang sakit. Kesakitan Indonesia itu, malah dinikmati oleh segelintir elite untuk mendapat keuntungan. Menurutnya, indikasi Indonesia sedang sakit terlihat dari mengalirnya kekayaan dan aset negara ke luar negeri.
"Kekayaan kita tidak ada di Indonesia. Kekayaan kita lari terus ke luar negeri," kata Prabowo di Rumah Juang, Kebayoran, Jakarta, Minggu (29/7).
Pemerintahan Jokowi bikin risau
Prabowo Subianto menilai pemerintahan saat ini membuat masyarakat risau. Berbeda dengan 10 tahun lalu di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Indonesia terasa damai dan tenang.
"Pak SBY punya pengalaman sangat besar, 10 tahun beliau pimpin dengan tenang Republik kita, sekarang kita risau," kata Prabowo di rumah SBY, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7).
Salah satu yang menjadi sorotan yakni tentang isu ekonomi. Prabowo menyinggung BUMN adalah pertahanan ekonomi Indonesia yang harus dijaga. "Karena BUMN menurut pendapat saya, BUMN adalah pertahanan terakhir ekonomi RI. Jadi kalau BUMN telanjang negara kita telanjang," kata Prabowo tanpa menjelaskan maksud pernyataannya tersebut.
Jumlah masyarakat miskin tinggi
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengkritik tingginya jumlah masyarakat miskin di Indonesia. Menurutnya, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) ada sekitar 69 juta penduduk Indonesia terancam miskin. Selain itu katanya, peringkat Indonesia mengenai indeks pembangunan manusia versi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berada di posisi bawah dibanding dengan negara lain.
"Kriteria negara berhasil atau tidak diukur oleh indeks pembangunan manusia, yang pertama harapan hidup, penghasilan nyata dan tingkat pendidikan. Tiga kriteria, Indonesia berada di nomor urut 113. sedikit di atas Palestina," katanya, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, beberapa waktu lalu.
(mdk/has)