Mantan Menteri dan Penulis Pidato Jokowi 'Game of Thrones' dan 'Thanos' Ini Sekarang Gabung Timnas AMIN
Salah satu nama pengusaha yang menjadi Co-Captain Timnas AMIN adalah Thomas Lembong.
Salah satu nama pengusaha yang menjadi Co-Captain Timnas AMIN adalah Thomas Lembong
Mantan Menteri dan Penulis Pidato Jokowi 'Game of Thrones' dan 'Thanos' Ini Sekarang Gabung Timnas AMIN
Capres-Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumumkan susunan tim nasional AMIN. Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus ditunjuk sebagai Kapten Timnas AMIN.
- Pemain Asal Jateng Berlaga di Piala Dunia U-17, Pj Gubernur Jateng Beri Dukungan Langsung ke Gelora Bung Tomo
- Purnawiran Jenderal Sekaligus Mantan Menteri Era Jokowi Dukung Anies, Ini sosoknya
- Jokowi, Prabowo hingga Erick Thohir Hadiri Munas dan Konbes NU 2023
- Wujudkan Keinginan Jizzy, Ini Momen Vino G Bastian Minta Tanda Tangan Presiden Jokowi di Lukisan Anaknya
Syaugi akan didampingi oleh 12 Co-captain, sekretaris jenderal, bendahara dan tim hukum nasional. Co-Captain Timnas AMIN diisi sosok-sosok dari berbagai kalangan, mulai dari politisi, ekonom, pengusaha hingga ulama.
Salah satu nama pengusaha yang menjadi Co-Captain Timnas AMIN adalah Thomas Lembong. Thomas Lembong bernama lengkap Thomas Trikasih Lembong.
Mantan Menteri Jokowi
Thomas Lembong merupakan seorang pengusaha, investor dan mantan menteri kabinet Presiden Jokowi. Thomas Lembong pernah dipercaya sebagai Menteri Perdagangan Indonesia pada 2015-2016.
Selanjutnya, Thomas menjabat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang sekarang berganti nama menjadi Kementerian Investasi pada 2016-2019.
Dia tercatat sebagai penasihat ekonomi Jokowi sejak tahun 2013 saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ketika Jokowi menjadi Presiden, Thomas melanjutkan peran tersebut sampai periode pertama.
Selanjutnya, Thomas diketahui merupakan orang di balik layar pembuatan pidato-pidato sinematik dan kreatif Jokowi. Yang paling ikonik, Thomas membuat pidato Jokowi dengan mengutip serial fantasi 'Game of Thrones' pada pertemuan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).
Film itu bercerita tentang pergumulan bangsawan Great Houses berebut kekuasaan Iron Throne yang menjadi tempat tertinggi Seven Kingdom. Masalah muncul karena bahaya mengancam tanpa disadari oleh para bangsawan yang tengah berebut kuasa.
Dalam World Economic Forum on ASEAN di Hanoi, Vietnam, Thomas membuat pidato Jokowi dengan mengutip tokoh film Avengers, Thanos. Tak cuma itu, Jokowi pernah berpidato mengutip serial politik House of Card yang ditayangkan Netflix pada ASEAN-Australia Business Forum di Sydney, Australia pada 2018. Sosok Thomas kembali terlibat dalam pembuatan pidato Jokowi itu.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi kala itu Johan Budi mengatakan pidato-pidato kreatif Presiden digarap oleh Pratikno dan Thomas Lembong. Mereka dibantu Tim pembuat pidato kenegaraan yakni Ari Dwipayana dan Sukardi Rinakit.
Karir Profesional Thomas
Sebelum bergabung di kabinet, Thomas Lembong memiliki rekam jejak profesional yang cukup panjang. Pada 1994, Thomas Lembong memulai karier di Morgan Stanley and Company sebagai Sales and Trading Associate.
Kemudian, dia bekerja di Morgan Stanley Divisi Equitas (Singapura), menjabat sebagai Senior Manager di Departemen Corporate Finance Makindo, dan Investment Banker dari Deutsche Securities Indonesia.
Tom Lembong juga pernah menjabat sebagai Division Head dan Senior Vice President di Badan Penyehatan Perbankan Indonesia (BPPN) pada 2002 dan 2005. Dia bekerja dengan Principia Management Group, dan pernah menjadi Managing Partner dan CEO di Quvat Management, sebuah pengelola dana ekuitas swasta yang didirikan pada 2006.
Thomas pernah mengenyam pendidikan dasar di Jerman pada 1974–1981 ketika ayahnya sedang melanjutkan studi. Pulang ke Jakarta, Thomas Lembong meneruskan sekolah di SD dan SMP Regina Pacis, Jakarta.
Sementara itu ketika SMA, Tom pindah ke Boston, Amerika Serikat. Dia memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang Arsitektur dan Tata Kota ketika lulus dari Universitas Harvard pada 1994. Dia terpilih sebagai Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum (WEF) 2008.
Thomas juga pernah menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari tahun 2012 hingga 2014. Dia memutuskan mengundurkan diri pada 2014 dan membentuk Quvat Capital.
Setelah bekerja di Istana, Thomas berpindah ke Balai Kota Jakarta setelah ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol oleh Anies Baswedan, pada Agustus 2021. Sejak saat itu, Thomas dekat dengan Anies dan selalu mendampingi setiap kunjungan ke luar negeri.