Masa depan empat kota ini di tangan anak muda
Berhasil atau tidak, tergantung mereka.
Dalam beberapa bulan terakhir berlangsung pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Pertarungan menjadi pemimpin daerah kini mulai diikuti oleh anak-anak muda.
Hebatnya, munculnya para pemuda menarik perhatian masyarakat. Calon-calon muda ini mampu memenangkan pertarungan dalam Pilkada.
Dalam catatan merdeka.com, dalam beberapa bulan ini ada empat kota yang dipimpin oleh anak muda. Masa depan kota yang dipimpin berada di pundaknya. Berhasil atau tidak, tergantung mereka.
Berikut kota-kota di Indonesia yang di pimpin oleh anak muda:
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Setiap berapa tahun sekali Pilkada di Indonesia dilaksanakan? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
Bima Arya pimpin Bogor
Usianya masih 41 tahun. Dia adalah Bima Arya. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini baru saja memenangkan pertarungan pemilihan wali kota Bogor.
Lahir di Bogor pada 17 Desember 1972 ini, Bima yang berpasangan dengan Usmar memenangkan Pilwakot Kota Bogor. Bima-Usmar menang setelah memperoleh 132.835 suara atau 33,14 persen.
Bima-Usmar menang tipis dengan selisih suara 1.755 suara atau 0,44 persen dari pasangan calon nomor urut 3 Achmad Ru'yat-Aim Halim Hermana (Ru'yat-Aim) yang meraih 131.080 suara (32,70 persen).
Sedangkan pasangan calon lainnya yakni nomor urut 4 Dody Rosadi-Untung W Maryono (Dody-Untung) menempati posisi tiga hanya meraup 67.715 suara (16,89 persen), kemudian nomor urut 5 Syaiful Anwar-Muztahidin 43.448 suara (10,84 persen) dan di posisi paling buncit diraih pasangan nomor urut 1 Firman Halim-Gartono 25.793 suara (6,43 persen).
Arief pimpin Tangerang di usia 36 tahun
Nama lengkapnya adalah Arief Rachadiono Wismansyah. Usia Arief masih sangat muda, 36 tahun. Ia baru saja memenangkan pemilihan wali kota Tangerang, periode 2013-2018.
Sebelumnya, Arief adalah wakil wali kota Tangerang. Pada tahun ini, ia mencoba maju sebagai calon wali kota dan akhirnya menang.
Arief yang maju berpasangan dengan Sachrudin terpilih setelah memperoleh 340.810 suara atau 48,01 persen. Arief yang merupakan pengusaha pemilik Rumah Sakit Sari Asih akhirnya ditetapkan sebagai pemenang Pilwakot Tangerang.
Padahal, Arief sempat tidak diloloskan oleh KPUD sebagai calon wali kota. Setelah melalui perjuangan di DKPP, ia akhirnya lolos dan menang.
Sang arsitek pimpin Bandung
Usia Mochammad Ridwan Kamil relatif muda, baru 42 tahun. Ia baru saja dilantik menjadi wali kota Bandung periode 2013-2018. Selain seorang arsitek, Ridwan adalah seorang dosen dan aktivis sosial.
Pria kelahiran Bandung 4 Oktober 1971 ini menjadi wali kota Bandung berpasangan dengan Oded M Danial. Ia bisa memimpin Bandung setelah memperoleh suara 45,24 persen.
Setelah dilantik menjadi wali kota, Ridwan bertekad akan mengubah wajah Bandung. Langkah awal, ia akan mewajibkan PNS bersepeda setiap Jumat. Ini nantinya juga akan masuk dalam program 'Jumat Bersepeda' untuk warga Bandung.
Dalam kampanyenya, pegiat komunitas ini juga pernah menjanjikan 1.000 halte sepeda dibeberapa titik kota Bandung, di mana angan-angannya ingin menjadikan Bandung sebagai kota sepeda.
Dosen pimpin Makassar
Tidak hanya Bandung, Kota Makassar juga dipimpin oleh sang arsitek. Dia adalah Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto. Meski belum ada penetapan resmi dari KPUD, Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal MI diperkirakan menang satu putaran.
Hal itu diketahui dalam hitung cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei. Pasangan ini memperoleh suara 30,62 persen, mengalahkan pasangan lainnya.
Pria kelahiran Makassar 30 Januari 1964 ini usianya boleh dibilang masih muda. Baru 49 tahun. Selain menjadi arsitek profesional, ia juga dosen dan mengajar di Unhas, Makassar.