Masih main mata, NasDem dinilai tak serius Capreskan Jokowi
Menurut Uchok, yang seharusnya dilakukan NasDem sebagai bagian dari koalisi pendukung Jokowi sekarang adalah menjaga soliditas antarsesama partai.
Sikap Partai NasDem yang masih memberi peluang Capres kepada Abraham Samad menunjukkan ketidakseriusan partai besutan Surya Paloh itu dalam mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Seharusnya seperti partai koalisi, NasDem sekali mendukung Jokowi tak boleh memberi angin bagi Capres lain.
"Isi pembicaraan Abraham Samad dan Surya Paloh kan tidak hanya Cawapres, tetapi juga Capres. Sudah menyatakan dukung Jokowi, kok masih main mata? Masih memberi angin surga buat yang lain?" kata pengamat politik dan anggaran Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Rabu (11/7).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia mengungkapkan, seandainya NasDem memberi harapan berupa dukungan Cawapres untuk Samad, hal itu seolah melupakan sejarah hitam bahwa mantan Ketua KPK itu pernah diberhentikan Presiden Jokowi.
"Masak orang yang pernah diberhentikan Jokowi dengan tidak hormat mau dipasangkan dengan Jokowi? Ini jelas seperti ingin melempar kotoran ke muka Jokowi," tegas Direktur Center For Budget Analysis (CBA) ini.
Menurut Uchok, yang seharusnya dilakukan NasDem sebagai bagian dari koalisi pendukung Jokowi sekarang adalah menjaga soliditas antarsesama partai. "Main mata Nasdem seperti ini justru akan merusak soliditas yang sedang ingin terus dimantapkan koalisi partai pendukung Jokowi," tutupnya.
Seperti diberitakan, Abraham Samad menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh di kantornya, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa 10 Juli 2018. Dalam pertemuan itu, Paloh mengaku sempat menodong pertanyaan kepada Samad, "Mau nyapres, ya?"
Mendapat pertanyaan itu, Abraham menjawab, "Terserah NasDem memposisikan saya cocok jadi Presiden atau Wakil Presiden."
Baca juga:
NasDem puji Mahfud MD, mahaguru yang cocok dengan Jokowi
Jaga soliditas koalisi, NasDem usul Jokowi pilih cawapres non partai
Surya Paloh soal nama cawapres Jokowi: Bisa yang ramai sekarang atau jarang disebut
Surya Paloh: Kasihan bangsa ini jika Jokowi pilih cawapres karena terpaksa
Temui Surya Paloh, Abraham Samad ditanya soal keinginan nyapres
NasDem larang menterinya di kabinet Jokowi jadi Caleg pada Pemilu 2019