Megawati kumpulkan kader jadi kepala daerah terkait Pilgub Jatim, Djarot hadir
Jelang pengumuman pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumpulkan sejumlah kepala daerah ke kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Jelang pengumuman pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumpulkan sejumlah kepala daerah ke kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Para kepala daerah yang dikumpulkan Megawati yakni Bupati Trenggalek Emil Dardak, Bupati Ngawi Budi Kanang Soelistyono, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat serta teleconfrence dari Tokyo, Jepang, dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Pantaun merdeka.com di kediaman Megawati, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto adalah yang pertama hadir. Kemudian disusul Djarot yang didampingi oleh Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga.
Djarot mengatakan kedatangannya terkait pembahasan Pilgub Jawa Timur sekaligus melaporkan berakhirnya masa tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta terhitung dini hari nanti.
"Mungkin dimintai pendapat karena saya lama di Jawa Timur. Wali Kota 10 tahun dan ingat saya pernah jadi pengurus Dewan Pimpinan Daerah di Jawa Timur, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi," kata Djarot di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Sabtu (14/10).
Sementara itu, Hasto mengungkapkan, dikumpulkannya beberapa kepala daerah untuk membahas sekaligus melakukan proses finalisasi cagub cawagub Jatim sebelum dideklarasikan esok hari. Pengumuman besok, lanjut dia, sekaligus deklarasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.
"Ibu juga akan bertemu dengan beberapa tokoh, semuanya dalam kaitan dengan pengumuman paslon di provinsi Jawa Timur," ujar Hasto.
Baca juga:
15 Oktober, Megawati umumkan langsung Cagub Jatim dan Sulsel dari PDIP
Sinyal dari PKB jelang Megawati umumkan Cagub Jatim
DPD Golkar, Hanura dan PDIP Bentuk 'Koalisi Pancasila' di Pilgub Jawa Barat
PDIP punya 2 kandidat di Pilgub Sumsel, keponakan Taufiq Kiemas masuk
'Merah dan Kuning' berkoalisi di Jabar, siapa cagub yang diusung?
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Kenapa Megawati menunjuk Pramono Anung sebagai Cagub? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.