Megawati Minta Calon Wakil Kepala Daerah dari PDIP Beri Peran Penting
Contoh paling mendasar, lanjut Megawati, wakil kepala daerah bisa menggantikan kepala daerahnya apabila berhalangan hadir dalam suatu kegiatan. Apabila peran wakil kepala daerah diabaikan, maka Megawati mengharapkan mereka terus mengevaluasi program dan belajar untuk mencari solusi.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, meminta agar para calon wakil kepala daerah yang diusung partainya bisa bekerja sama dengan baik bersama kepala daerah. Menurut Megawati, dirinya melihat selama ini kerap terjadi wakil kepala daerah belum memberikan peran penting dalam membangun pemerintahan yang berasaskan Pancasila.
Padahal, menurut dia, peran wakil kepala daerah harusnya mempermudah kepala daerah dalam mengelola suatu wilayah.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
"Antara orang pertama, orang kedua, itu nanti kompak. Kalau mau bagi tugas boleh, enggak ya, ndak apa-apa. Karena yang jadi wakil itu juga supaya sadar, kenapa kok ada wakil," kata Megawati saat membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Angkatan Kedua Menuju Pilkada 2020 yang digelar melalui telekonferensi, Rabu (26/8).
Contoh paling mendasar, lanjut Megawati, wakil kepala daerah bisa menggantikan kepala daerahnya apabila berhalangan hadir dalam suatu kegiatan. Apabila peran wakil kepala daerah diabaikan, maka Megawati mengharapkan mereka terus mengevaluasi program dan belajar untuk mencari solusi.
"Jadi suatu saat kalau nomor satu berhalangan, pasti yang masuk pasti yang jadi itu adalah wakil. Itulah yang disebut Sekolah Partai, kaderisasi partai," kata Megawati.
Dalam Sekolah Partai ini, putri Proklamator RI Bung Karno itu mengajarkan secara tidak langsung bagaimana pasangan calon mendapat beban bersamaan dan mencari solusinya. Sebab, apabila terpilih nanti, maka yang akan datang setiap hari ialah persoalan. Karena itu, paslon harus terbiasa dengan beban dan mencari solusi lewat falsafah bernegara, yaitu Pancasila.
"Harus diselesaikan dengan yang namanya Pancasila itu. Bagaimana pendidikan, kesehatan rakyat, bagaimana mendapatkan dana. Ini akan saya tugasi untuk mencari di daerah kamu," kata Megawati.
Megawati Ingatkan Kader Jangan Memperkaya Diri Sendiri
Megawati juga mengingatkan agar para calon kepala daerah yang diusung partainya rajin mencari kreasi serta inovasi, khususnya menyangkut program dan anggaran pembangunan di wilayahnya.
Megawati juga meminta para calon kepala daerah agar belajar dari para kepala daerah yang dianggap berhasil seperti Wali kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Bupati Samosir Rapidin Simbolon.
Bagi Megawati, tak bisa dibenarkan bila calon kepala daerah ingin memperkaya diri. Sebaliknya, kepala daerah haruslah meletakkan kepentingan rakyat di atas segalanya.
Megawati mencatat setidaknya ada tiga kepala daerah kreatif. Yaitu Wali Kota Semarang Hendar Prihadi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Annas dan Bupati Samosir Rapidin Simbolon.
Sebagai mantan legislator dari daerah pemilihan Jawa Tengah, Megawati mengaku ingat benar bagaimana Kota Semarang zaman dulu. Kini, kondisi itu berubah di bawah kepemimpinan Wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu.
"Karena apa? Ada niat, ada kemauan, kreatif," kata Megawati.
Megawati juga pernah berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo tentang kepala daerah yang wajib kreatif dan inovatif. Megawati menilai hal itu sulit karena di sisi lain ada paradigma kepala daerah hanya ingin memperkaya diri.
"Nah, Kalau nanti pemimpin-pemimpinnya ini, pikirannya 'saya ingin jadi bupati hanya untuk memperkaya diri'. Sebelum ini betul-betul kejadian, saya ngomong deh, ayo pikir. Kalau ada niat seperti itu akan ketahuan. Sudah pasti," tegas Megawati.
Megawati juga meminta calon kepala daerah apabila terpilih mampu melihat Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Menurut Megawati, hal ini penting untuk dikuasai oleh kepala daerah bila ingin menyejahterakan rakyatnya.
Di luar itu, Megawati mengharapkan kepala daerah tidak berharap lebih dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebab, anggaran itu praktis hanya untuk pengeluaran rutin, seperti gaji pegawai dan belanja. "Jadi untuk membiayai daerah itu, kalian harus itu tadi, kreatif. Kreatif dalam berpikir, melihat peluang," kata Megawati.
Presiden Kelima RI ini mencontohkan calon kepala daerah yang bisa mengambil langkah bagus, yakni Azwar Anas yang memajukan daerahnya lewat sektor wisata. Sekarang, kata Megawati, orang Indonesia bahkan menganggap destinasi wisata itu ialah Banyuwangi.
"Orang sekarang pergi ke Banyuwangi, dulu karena sudah ada lapangan udaranya, menjadi sangat mudah. Dua hari umpamanya, terus mereka menyeberang naik kapal itu ke Bali. Nah, saudara-saudara sekalian, maunya saya dari kabupaten yang berdekatan kotanya seperti Banyuwangi dan Bali, coba kalian bikin," kata Megawati.
Megawati juga memandang Samosir juga banyak kemajuan akibat bupatinya yang kreatif dan inovatif. Megawati mengaku sering diundang Rapidin untuk datang, tetapi belum sempat berkunjung. Kabarnya, lanjut Megawati, nilai ekspor Samosir meningkat drastis.
"Kabar terakhir mereka dapat mengekspor sayur-sayuran karena memang daerahnya basisnya memang untuk pertanian sayur-sayuran. Ini adalah contoh konkrit yang dapat saudara mainkan. Jadi jangan pikiran ini, pokoknya cari rekomendasi, pokoknya cari partai," urai Megawati.
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com