Megawati sindir media kadang pelintir berita dan tak objektif
"Nanti ada pelintiran media katakan ibu Mega tak setuju pilkada serentak. Padahal saya nggak mengatakan seperti itu."
Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa khawatir dengan pemberitaan media massa yang kadang tidak objektif. Sebelumnya, Presiden RI ke-5 ini geram karena ucapannya dipelintir media dan diberitakan ingin membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat berpidato dalam peringatan hari konstitusi di Gedung DPR, pada pekan kemarin.
"Nanti ada pelintiran media yang katakan ibu Mega tak setuju pilkada serentak. Padahal saya nggak mengatakan seperti itu. Kemungkinan bisa saja ini baru pertama tidak berjalan dengan baik maka perlu dievaluasi," kata Megawati dalam sambutannya di kantornya, Jakarta, Kamis (27/8).
Megawati juga mengatakan, media massa harus mengedepankan nilai-nilai etika jurnalistik yang baik dan benar. Sehingga publik juga tidak merasa dibohongi atau salah pemahaman.
"Saya kadang mau protes ke media, kok ngga tahu aturan. Tapi pikir-pikir setiap hari kayak gitu. Saya itu lihat kalau berita Ketua umum itu jelek semua, padahal kan belum tentu ya. Di sini banyak wartawan muda-mudi nanti saya lihat beritanya mana yang benar," tegas Megawati.
Lanjut dia, media massa juga memberitakan kader PDIP yang sudah dipecat, namun selalu diberitakan sebagai bagian dari partai berlambang banteng tersebut. Untuk diketahui, Andriansyah kader PDIP yang ditangkap tangan oleh KPK yang diduga melakukan korupsi.
"Masa harus bikin surat kalau dia bukan kader PDIP lagi. Kan di media juga begitu, jika sudah dipecat artinya dia bukan dari media itu lagi," tukas dia.