Megawati Soal Kabinet: Itu Hak Prerogatif Jokowi
Senada dengan Megawati, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, menentukan nama-nama menteri yang akan membantu kerja presiden tentu dibutuhkan proses yang panjang.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri mengklaim tidak mau ikut campur dalam susunan kabinet kerja 2019-2024 Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dia menjelaskan hal tersebut adalah hak prerogatif Jokowi sebagai pemimpin.
"Itu pun saya mengatakan bahwa semua itu hak prerogatif presiden terpilih," kata Megawati di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7).
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Siapa yang ingin bertemu dengan Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Kenapa Megawati menunjuk Pramono Anung sebagai Cagub? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama.
Senada dengan Megawati, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, menentukan nama-nama menteri yang akan membantu kerja presiden tentu dibutuhkan proses yang panjang.
Dia menegaskan, untuk urusan membangun negara harus bertatap muka. Bukan dengan koalisi atau oposisi, tetapi dengan semua pihak agar tercipta sistem politik yang baik.
"Sekali lagi untuk urusan bangsa dan negara itu bisa bertemu, enggak ada koalisi enggak ada oposisi. Itu sistem politik yang kita bangun," tutup Hasto.
Baca juga:
Temui Jokowi, OSO Ajukan 40 Nama untuk Jadi Menteri
Inilah Nama-Nama Calon Menteri dari Partai yang Disodorkan ke Jokowi
Hanura Tak Ingin Jokowi Tunjuk Menteri Muda yang Tak Berpengalaman
Bisakah Ahok Jadi Menteri? Inilah Penjelasan Hukumnya
Masuk Bursa Menteri Jokowi, Zainudin Amali Belum Bicara dengan Ketum Golkar
Gebrakan Besar ala Jokowi pada Periode Kedua yang Jadi Sorotan