Menang hitung cepat, Joko ucapkan terima kasih pada warga Wonogiri
Joko Sutopo dan Edy Santosa, yang diusung PDIP, Partai Golkar, PKB dan Nasdem, unggul dengan 53,79 persen suara.
Calon Bupati Wonogiri Joko Sutopo, yang diprediksi menang oleh hasil hitung cepat, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas partisipasinya dalam pemungutan suara pilkada serentak hari ini. Terlebih, pencoblosan juga berlangsung tertib dan aman.
“Atas hasil hitung cepat itu, kami berterimakasih kepada pemilih yang memberikan kepercayaannya pada pasangan nomor urut dua,” ujar Joko Sutopo yang akrab disapa Mas Jekek, Rabu (9/12).
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan Pandawa Research, Joko Sutopo dan Edy Santosa, yang diusung PDIP, Partai Golkar, PKB dan Nasdem, unggul dengan 53,79 persen suara. Sementara pasangan Hamid Noor Yasin dan Wawan Setya Nugraham, yang diusung PKS, Gerindra, PAN dan Demokrat, memperoleh dukungan 46,21 persen suara.
“Kami berharap hasil hitung cepat ini tidak berubah dengan hasil real count. Kami akan mengikuti tahapan penghitungan yang dilakukan KPUD,” ucap Joko yang dengan Edy selama masa kampanye disebut pasangan JOSS.
Joko memohon doa kepada masyarakat Wonogiri agar bisa mengemban amanah apabila nanti ditetapkan secara resmi sebagai pemenang pilkada. "Kami akan berusaha mewujudkan visi misi membangun Wonogiri dengan spirit gotong royong,” tambah Joko.
Joko mengatakan kemenangan di Wonogiri karena dukungan solid dan dilandasi semangat gotong royong seluruh elemen.
“Kami berterimakasih kepada seluruh kader dan simpatisan PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, para relawan dan khususnya dukungan penuh senior saya Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Mas Bambang Pacul,” papar Joko.
Joko memaparkan, selama proses pilkada, timnya berjuang sesuai dengan strategi yang disepakati, sehingga serangan kampanye negatif pun bisa diredam dengan baik.
Joko yang lahir di Wonogiri pada 24 Januari 1974 dikenal sebagai ‘preman’ namun dalam konotasi yang positif. Dia dikenal sebagai figur yang setia kawan, sederhana dan berjiwa sosial tinggi. Bahkan dalam berbagai kesempatan bertemu masyarakat, Joko Sutopo bangga memperkenalkan dirinya anak seorang tukang jamu.
Direktur Eksekutif Pandawa Research Eka Kusmayadi menganalisis, kemenangan yang diperoleh Joko dan Edy dalam Pilkada Wonogiri karena figur keduanya yang populer dan dukungan kuat dari partai pendukung, tim sukses dan relawan yang solid.
“Faktor keunggulan pasangan Joko dan Edy dinilai karena figurnya lebih merakyat dan masyarakat Wonogiri berharap pasangan yang terpilih adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat,” ucap Eka.
Eka mengatakan, lembaganya juga memperkirakan partisipasi pemilih dalam Pilkada Wonogiri kali ini sebesar 66,51 persen.
"Keunggulan pasangan Joko dan Edy di Pilkada Wonogori sudah diperkirakan berdasarkan survei yang dilakukan Pandawa Research sebelum pilkada berlangsung," ujar Eka.
Baca juga:
Paloh bangga 129 calon kepala daerah dari NasDem menang quick Count
Banyak warga Cianjur tak minat ikut Pilkada tahun ini
KPU Tangsel targetkan rekapitulasi pilkada selesai 18 Desember
Tak ada quick count, warga TTU cuma bisa lihat scan C1 hasil pilkada
Menang Pilkada Tasikmalaya, Uu kenang perjuangan 5 tahun silam
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.