Menang Pilpres 2019, Prabowo Janji Aktifkan Lagi Pelabuhan Bebas Sabang
Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto mengaku berkeinginan untuk mewujudkan pelabuhan bebas Sabang demi meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto mengaku berkeinginan untuk mewujudkan pelabuhan bebas Sabang demi meningkatkan perekomian masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya.
"Jika saya diberikan amanah menjadi Presiden Indonesia, Pelabuhan Bebas Sabang menjadi pekerjaan rumah saya dan saya ingin mewujudkan Pelabuhan Bebas Sabang demi kesejahteraan masyarakat Aceh dan Indonesia secara umum," kata Capres nomor urut 2 yang berpasangan dengan Sandiaga Uno itu di Kuta Baro, Aceh Besar, Rabu (26/12).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
Hal ini disampaikannya saat silaturahmi dengan Para Ulama dan Santri/Satriwati yang dihadiri Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf dan Eks Menteri Sosial RI, periode 2001-2009, Bachtiar Chamsyah, Ustaz Tengku Zulkarnain, serta seribuan simpatisannya di Dayah Istiqamatuddin Darul Mu'arif Gampong (desa) Lambro Bileu, Kuta Baro.
"Saya tidak paham kenapa sampai sekarang belum aktif pelabuhan bebas Sabang. Padahal, sejak Soemitro Djojohadikusumo menjabat Menteri Perdagangan sudah menyatakan Sabang harus menjadi pelabuhan bebas," kata Prabowo.
Lebih lanjut, Capres nomor urut 2 yang diusung Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat juga menyatakan, jika ia diberikan amanah untuk memimpin negeri Indonsia hingga lima tahun yang akan datang maka pelabuhan Babas Sabang harus aktif.
"Jika saya diberikan amanah untuk memimpin negeri ini, maka pelabuhan bebas Sabang harus aktif begitu juga pelabuhan lainnya di Indonesia," ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Pada kesempatan itu, Prabowo juga menegaskan tidak akan pernah melupakan jasa Aceh. Dan masyarakat Aceh merupakan modal besar untuk kemajuan bangsa Indonesia dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
"Saya tidak akan pernah melupakan jasa masyarakat Aceh untuk Indonesia. Saat Indonesia merdeka, rakyat Aceh rela mengumpulkan emas, gelang, perhiasan dan batu-batu berharga untuk membeli pesawat terbang pertama untuk Indonesia yang diberinama Seulawah," kenang mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu.
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi di Aceh, Muzakir Manaf menyatakan, pihaknya akan bekerja maksimal untuk memenang pasangan Capres/Cawapres nomor urut 2, Prabowo-Sandi di Aceh.
"Kunjungan Bapak Prabowo ke Aceh sebagai langkah awal menuju kemajuan bagi Aceh. Kita yakin Bapak Parabowo-Sandi akan memperoleh suara maksimal di Aceh. Hidup Prabowo, Hidup Prabowo," teriaki Ketua Umum Partai Aceh.
Sejarah Pelabuhan Bebas Sabang
Tahun 1896, Sabang dibuka sebagai pelabuhan bebas untuk perdagangan umum dan sebagai pelabuhan transit barang-barang hasil pertanian Deli yang telah menjadi daerah perkebunan tembakau semenjak tahun 1863.
Dikutip dari Wikipedia, pada Perang Dunia II tahun 1942, Sabang diduduki Jepang dan dijadikan basis pertahanan wilayah barat. Hal ini menyebabkan Sabang ditutup sebagai pelabuhan bebas.
Kemudian melalui Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1963, Sabang kembali ditetapkan sebagai Pelabuhan Bebas dan pelaksanaannya diserahkan kepada Komando Tertinggi Operasi Ekonomi (KOTOE). Pada tahun 1985 status Sabang sebagai Daerah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas ditutup oleh Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1985 dengan alasan maraknya penyeludupan dan akan dibukanya Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
Pada tahun 1993 Posisi Sabang mulai diperhitungkan kembali dengan dibentuknya Kerjasama Ekonomi Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Pada tahun 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencanangkan Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dan tanggal 22 Januari 2000 diterbitkan Inpres Nomor 2 Tahun 2000 tentang pelabuhan bebas Sabang.
Baca juga:
Tim Jokowi Laporkan Penyebar Video Hoaks Ma'ruf Pakai Kostum Sinterklas
Sosialisasi Visi-Misi: Tim Prabowo Mau Dihadiri Capres, Tim Jokowi Ikut UU
Tim Prabowo Ingin 2 Moderator di Debat, Kubu Jokowi Usul Bukan Presenter TV
Ucapan Natal Ma'ruf Amin Jadi Polemik, Ini Saran Din Syamsuddin
BPN Prabowo-Sandiaga Nilai Debat Capres Tak Cukup 5 Kali
Timses Jokowi Sebut Tidak Masalah Ma'ruf Amin Ucapkan Selamat Natal
Kubu Jokowi Minta Prabowo Akhiri Pernyataan Pesimisme Terhadap Bangsa