Mengenang jawaban Jokowi, dan moncernya Anies di survei Pilpres 2019
Joko Widodo datang ke Jakarta untuk memimpin Pemprov DKI bersama Basuki Tjahaja Purnama pada 2012 silam. Selama memimpin, mantan Wali Kota Solo ini menjadi perhatian publik lantaran pola kepemimpinannya yang berbeda.
Gubernur DKI Jakarta menjadi batu lompatan untuk menuju Istana Negara. Setidaknya ini telah dialami oleh Joko Widodo. Dia hanya perlu dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya memutuskan memimpin Indonesia.
Joko Widodo datang ke Jakarta untuk memimpin Pemprov DKI bersama Basuki Tjahaja Purnama pada 2012 silam. Selama memimpin, mantan Wali Kota Solo ini menjadi perhatian publik lantaran pola kepemimpinannya yang berbeda.
Politisi PDIP ini lebih sering melakukan blusukan dibandingkan rapat di Balai Kota DKI Jakarta. Aksinya selama blusukan menjadi perhatian masyarakat. Hingga akhirnya nama Jokowi masuk dalam bursa calon presiden jelang Pilpres 2014 silam.
Nama Jokowi dalam beberapa survei selalu berada di urutan teratas, lebih unggul dari pesaingnya Prabowo Subianto. Namun setiap kali ditanya mengenai survei tersebut, bapak tiga orang anak ini selalu mengelak dan memilih untuk kerja.
"Saya enggak ada mikir (capres 2014). Enggak mikir, sama sekali enggak mikir," ujar Jokowi pada Kamis (7/2/2013).
Jokowi mengaku, dirinya kini tengah sibuk dengan pekerjaan rumah yang menumpuk. Mulai dari banjir dan kemacetan menjadi alasan Jokowi untuk tidak menjawab mengenai pencalonan dirinya maju di Pilpres 2014 silam.
"Toh baru 4 bulan bekerja. Saya mau fokus menyelesaikan banjir, menyelesaikan macet, menyelesaikan terus tadi ini ada masalah bajaj, monorel, MRT, ini mau saya selesaikan," ujar suami Iriana itu.
Kini nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga masuk dalam survei jelang pilpres 2019 mendatang. Anies menempati posisi tertinggi dalam survei Indo Barometer sebagai calon Wakil Presiden Indonesia mendatang.
Mantan Menteri Pendidikan ini enggan banyak berkomentar menanggapi hasil survei tersebut. Dia memutuskan untuk fokus bekerja sebagai pemimpin Pemprov DKI Jakarta. Sebab masih banyak permasalahan yang belum selesai.
"Baru mulai di Jakarta. Kita jalani, sekarang saya lagi fokus soal antisipasi banjir, masalah keluhan warga. Sekarang saya fokus di situ," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/12).
Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer, Anies masuk bursa calon Wakil Presiden (cawapres) di Pilpres 2019. Anies mendapatkan persentase suara tertinggi dengan 10,5 persen.
Setelah Anies, nama-nama yang masuk dalam bursa cawapres adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 9,6 persen, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan 9,6 persen dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan 9,6 persen.
Lalu dilanjutkan dengan posisi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 5,4 persen, Presiden PKS Sohibul Iman 3,8 persen, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 3,3 persen, mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko 2,8 persen. Kemudian Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo 2,3 persen, AA Gym 2,1 persen, Menko PMK Puan Maharani 2 persen, Kapolri Jenderal Tito Karnavian 1,8 persen.