Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Hal itu dilatarbelakangi warga Jawa Timur cenderung lebih tinggi dalam memberikan apresiasi terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.
Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung calon presiden dan calon wakil presiden yang didukung atau pilihan Presiden Joko Widodo yaitu Prabowo-Gibran.
Dalam survei itu, sebanyak 33,8 persen basis NU, 34,8 warga NU, 38,8 persen anggota aktif NU dan 29,8 persen anggota NU tidak aktif punya pilihan yang sama dengan Jokowi.
Sementara dalam kategori kemungkinan besar sama dengan pilihan Jokowi, di antaranya 20,9 persen basis NU, 22,5 persen warga NU, 21,6 persen anggota aktif NU dan 25,7 persen anggota NU tidak aktif.
"Akan sama dengan pilihan Jokowi, terutama dari anggota aktif NU," kata Founder & Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparan daring dilansir Antara, Kamis (1/2).
merdeka.com
Burhanuddin menjelaskan hal itu dilatarbelakangi warga Jawa Timur cenderung lebih tinggi dalam memberikan apresiasi terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.
"NU merupakan pendukung utama pasangan capres-cawapres yang dipersepsikan merupakan pasangan yang lebih didukung dan akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo, yaitu Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, terutama dari kelompok yang aktif sebagai anggota organisasi NU,"
Dalam setahun terakhir (sejak Desember 2022), tingkat kepuasan atas kinerja Presiden Joko Widodo selalu lebih tinggi dari rata-rata warga nasional
"Pada temuan terakhir, lebih dari 80 persen warga Jawa Timur cukup atas sangat puas atas kinerja Presiden Joko Widodo, di hampir setiap segmen demografi dan wilayah. Tingkat kepuasan agak rendah di sekitar wilayah Jatim-II dan Jatim-V, tapi secara rata-rata masih di atas 70 persen," ujar Burhanuddin.
Selain itu, wilayah Jawa Timur merupakan wilayah dengan konsentrasi warga NU terbesar. Rata-rata sekitar 52.4 persen warga Muslim nasional merasa sebagai bagian dari organisasi NU, dan terutama di Jawa Timur.
"Rata-rata sekitar 80.8 persen warga Muslim Jawa Timur merasa sebagai bagian dari organisasi NU," ucapnya.
"Dan di Jawa Timur, proporsi anggota NU lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional, sekitar 31 persen anggota aktif, 26 persen anggota tidak aktif, atau secara total sekitar 57 persen," tutur Burhanuddin.
Pada basis NU, kata Burhanuddin, kepuasan lebih tinggi pada kelompok yang semakin aktif dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu, NU merupakan kekuatan utama yang menjaga kredibilitas Presiden Jokowi di Jawa Timur.
Namun demikian, mayoritas warga cenderung menganggap bahwa pandangan tokoh terkait capres/cawapres merupakan hal yang penting. Meskipun, tidak lantas mengikuti seruan atau anjurannya untuk memilih pasangan tertentu, tapi kelompok yang lebih besar kemungkinannya untuk mengikuti seruan/anjuran tersebut tampak cukup besar, terutama anjuran dari tokoh kiai/ulama.
"Oleh karena itu ke depan, jika simpul-simpul utama warga NU di Jawa Timur masih bisa setia kepada Presiden Joko Widodo, maka kemungkinan besar Prabowo-Gibran akan mempertahankan dominasinya," katanya.
"Tapi jika simpul-simpul tersebut tidak bisa dijaga, kemungkinan basisnya akan menyusut signifikan, dan sejauh ini yang tampak potensial
menarik insentif tersebut adalah pasangan Anies-Muhaimin,"
tambahnya.
merdeka.com
Sementara basis Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tampak berasal dari kelompok yang lebih militan, lebih sering melakukan persuasi terhadap orang lain, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
Sebagai informasi, survei indikator dilakukan pada 14-19 Januari 2024. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 810 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 810 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±3.5% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.