Ilmuwan Teliti Fosil Kotoran Dinosaurus, Hasilnya Mengejutkan
Penelitian ini membuka pemahaman penting terkait dengan fosil dinosaurus.
Sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini telah meneliti feses dan muntahan yang sudah menjadi sebuah fosil. Dengan itu, para ahli mencoba untuk memahami dan merekonstruksi apa yang dimakan oleh dinosaurus.
Para ahli mengatakan bahwa ternyata fosil kotoran dan muntahan dinosaurus adalah kunci dari dinosaurus bisa menguasai bumi. Rekan penulis studi Martin Qvarnstrom, dan rekan yang lain mereka mengamati dan juga membedah fosil berusia 200 juta tahun itu.
-
Bagaimana para ilmuwan menganalisis kotoran dinosaurus? Beberapa coprolite terlihat jelas seperti kotoran anjing di taman, tetapi yang lain, terutama dari herbivora, lebih sulit dikenali,' kata Qvarnstrm.
-
Di mana studi kotoran dinosaurus dilakukan? Penelitian ini dilakukan di Cekungan Polandia, di mana lebih dari 500 fosil berhasil dikumpulkan dari 10 lokasi selama kurun waktu 25 tahun.
-
Apa yang dipelajari dari kotoran dinosaurus? 'Bromalit mengandung banyak informasi paleoekologi, tetapi selama ini sering dianggap remeh atau bahkan hanya dianggap lelucon di dunia paleontologi,' ungkap Qvarnstrm, seperti yang dilansir oleh CNN pada Jumat (29/11).
-
Apa temuan penting dari fosil dinosaurus? Spesimen ini memberikan dukungan terbatas terhadap hipotesis bahwa dinosaurus megaraptorid mungkin berasal dari Australia.
-
Siapa yang menemukan fosil dinosaurus? Para peneliti di Hong Kong baru saja mengumumkan penemuan fosil dinosaurus yang merupakan yang pertama kalinya di daerah tersebut.
Mereka mengumpulkannya dari Cekungan Polandia di Eropa Tengah dan menemukan sisa-sisa termasuk ikan, tumbuhan, dan serangga yang masih awet keadaannya.
"Beberapa di antaranya terawetkan dengan sangat indah dalam bentuk tiga dimensi dan dengan semua antenna juga kakinya," kata Qvarnstrom, dikutip dari Indy100, Rabu (18/12).
Sisa-sisa yang masih terawetkan itu, membantu para peneliti untuk membangun jaring-jaring makanan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menemukan bahwa isi fosil meningkat dalam variasi maupun jumlah dari waktu ke waktu.
Hal tersebut telah menunjukkan bahwa dinosaurus yang lebih besar memiliki kebiasaan makan yang bermacam-macam. Sebuah dominasi yang besar pada periode Triasik akhir, antara 237 tahun dan 201 juta tahun yang lalu.
Apa yang ditemukan menjadi bukti bahwa kemampuan adaptasi dinosaurus juga bisa menjadi kunci kebangkitan mereka. Ini karena dinosaurus mampu menyesuaikan pola makannya saat iklim berubah dan mengubah vegetasi yang ada.
"Apa yang kami pelajari adalah bahwa munculnya dinosaurus membutuhkan waktu yang cukup lama, dan itu sangat rumit," tutup Qvarnstrom.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia