Kronologi dan Motif Keponakan Bakar Paman Sendiri di Boyolali
Pelaku dan istrinya tinggal serumah dengan korban di Dukuh Blumbang Krajan, Desa Bantengan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.
Motif kasus pembakaran paman oleh keponakan sendiri di Boyolali, Jawa Tengah, mulai terkuak. Hanya karena ayam, Budiyanto (56) tega membakar pamannya Giriyanto (65), Jumat (13/12) pekan lalu.
Budiyanto bersama istrinya memang tinggal satu rumah bersama Giriyanto di Dukuh Blumbang Krajan, Desa Bantengan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.
Kapolsek Karanggede, AKP S. Widodo mengatakan, pelaku sudah ditahan hingga 20 hari ke depan. Sejumlah barang bukti diamankan, di antaranya pecahan botol, sisa bensin, dan korek api.
"Jadi memang antara korban dan pelaku ini masih ada hubungan keluarga dan tinggal satu rumah. Pemicu permasalahannya adalah pada hari itu korban sempat menanyakan hasil penjualan ayam kepada istri pelaku dan terjadi cekcok," ujar Widodo, Rabu (18/12).
Lanjut Widodo, pelaku merasa tersinggung dengan apa yang dilakukan Giriyanto terhadap istrinya. Dan akhirnya merencanakan untuk memberikan pelajaran kepada korban.
"Yakni dengan cara membakar kamar korban sendiri," katanya.
Kronologi Kejadian
Dalam kesempatan berbeda, Kasatreskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, menyampaikan, selain menanyakan hasil penjualan ayam kepada istri pelaku, ada sejumlah permasalahan yang menumpuk sebelumnya. Permasalahan yang sudah terakumulasi tersebut membuat keduanya sering cekcok.
"Cekcok terjadi pada Jumat pagi, sedangkan aksi pembakaran terjadi pada Jumat sore," ungkapnya.
Ditambahkan Joko, pada Jumat sekitar pukul 18.15 WIB, pelaku membeli 3 liter bahan bakar minyak jenis pertalite. Kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca dan plastik.
"Pelaku juga mempersiapkan bambu sepanjang 20 cm, kemudian ujungnya dilapisi kain sebagai sumbu," terang dia.
Saat Giriyanto sedang berada di kamar yang terletak di teras rumah, lanjut dia, pelaku melancarkan aksinya. Pelaku melempar ember berisi pertalite ke kamar korban yang hanya disekat dengan lemari kayu.
Pelaku kemudian menyulut kain yang dicelup Pertalite dengan korek api, lalu melemparkannya ke dalam kamar. Tubuh Giriyanto yang terkena cipratan Pertalite, sempat terbakar.
Beruntunga, dia bisa menyelamatkan diri, kabur lewat jendela. Kini Giriyanto dirawat di rumah kakak perempuannya, Sri Basiroh, di Susukan, Kabupaten Semarang usai mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
"Korban Pak Giriyanto mengalami luka bakar kurang lebih 40 persen di bagian tangan, kaki, dada dan sekitar wajah," pungkasnya.