Menkum HAM tolak sahkan pengurus baru PPP yang diajukan Djan Faridz
Yasonna minta kedua kubu segera berdamai melalui muktamar islah.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly menyampaikan pesan kepada PPP kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy (Romi) agar segera berdamai. Sebab menurut Yasonna, permasalahan sengketa internal harus diselesaikan melalui rembuk pengurus kedua kubu.
"Lebih baik kita berdamai daripada bercerai. Jadi ini sudah ada surat dari sesepuh partai, batal Muktamar Surabaya, maka kembali ke Bandung, karena yang Jakarta belum disahkan," kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1).
Yasonna mengakui bahwa PPP kubu Djan Faridz mengirimkan struktur baru. Namun dia enggan memberikan SK pada Djan.
"Sudah ada surat lagi dari Jakarta yang ajukan ke kita, jangan. Muktamar Bandung ini bilang jangan disahkan dulu, utamakan islah," tuturnya.
Yasonna menegaskan bahwa dia mendorong agar kedua kubu yang bersengketa untuk kembali berdamai. Menurutnya perselisihan harus segera diakhiri.
"Satu-satunya cara sudah ketemu Djan Faridz di kantor presiden dan ultah Megawati, yang terbaik adalah islah. Djan masih sedikit. Yang utama islah, dari pada cerai, saling merindukan. Kita mendorong secara tuntas menurut islah," pungkasnya.