Menkum HAM Yasonna akui utus seseorang untuk lobi Djan Faridz
Hal tersebut agar Djan tak berlarut pada sengketa internal partai dan mau mengakui hasil Muktamar islah VIII PPP.
Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly mengaku mengutus seseorang untuk melobi Djan Faridz. Hal tersebut agar Djan tak berlarut pada sengketa internal partai dan mau mengakui hasil Muktamar islah VIII PPP.
"Saya juga meminta salah seorang sahabat saya bertemu dengan Pak Djan, satu setengah jam kemarin berbincang-bincang, supaya mencoba bagaimana Pak Djan bisa menerima dengan baik upaya islah dari Muktamar VIII kemarin," kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/4).
Menurut Yasonna, jika loyalis Djan mengaku mencintai PPP, maka akan menyambut ruang islah yang tengah terbuka. Menurut Yasonna Muktamar VIII PPP kemarin merupakan wujud islah.
"Mbah Moen sebagai senior, sesepuh partai yang sudah berada di partai ini dan para senior lain sudah melihat memang tidak ada jalan lain selain islah yang kemarin melalui Muktamar islah dengan keputusan basis kepengurusan Bandung, itu adalah yang tepat dan terbaik untuk PPP. Jadi kalau apa yang dikatakan Pak JK, Pak Djan sedang pikir-pikir," ujarnya.
Yasonna berharap agar formatur Muktamar islah VIII PPP segera merumuskan struktur pengurus yang dipimpin oleh Romahurmuziy. Dia juga berharap Djan dan loyalisnya dimasukkan dalam struktur tersebut.
"Semua pihak dilibatkan, semua kelompok dipersatukanlah dalam kepengurusan ini. Supaya nanti di daerah mulai Muswilnya, musyawarah cabangnya ini akan terus bergulir sampai musyawarah partainya di tingkat daerah nanti. Kalau masih ada pecah-pecah kan repot nanti urusannya. Saya kira sudahlah jalan saja," pungkasnya.